Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Umrah, Pasien di Sukabumi Meninggal Saat Diisolasi, Wali Kota Sebut Sakit Jantung

Kompas.com - 03/03/2020, 07:27 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - T (57) warga Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi meninggal dunia setelah diisolasi dan mendapatkan perawatan di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi.

T dan suaminya, S (58) masuk ke IGD pada Minggu (1/3/2020) dengan keluhan yang sama yakni batuk, pilek, demam, dan sesak napas.

Beberapa hari sebelum dirawat, keduanya baru pulang dari ibadah umrah dan mereka sempat transit di Abu Dhabi.

Setelah pulang umrah, S sang suami ke rumah sakit dengan gejala batuk, pilek, dan demam. Ia kemudian berkonsultasi dengan dokter spesialis paru-paru.

Baca juga: Fakta Meninggalnya Pasien di Sukabumi saat Diisolasi, Sempat Keluhkan Sesak Nafas, Batuk, dan Pilek Usai Umrah

Hasil konsultasi menetapkan bahwa S dalam kategori pemantauan sesuai dengan protap.

Saat itu S juga menyampaikan bahwa istrinya, T juga mengalami sesak napas, batuk, dan pilek. Lalu T diperiksa dokter dan dikonsultasikan ke dokter spesialis paru.

Dari keterangan keluarga, T sudah batuk dan pilek sebelum berangkat umrah.

"Untuk nyonya T dari hasil konsultasi akhirnya kita tetapkan dalam kategori pengawasan dan langsung dipindahkan ke ruang isolasi," kata Wali Kota Achmad Fahmi saat konferensi pers di RSUD R Syamsudin pada Senin (2/3/2020) sore.

Baca juga: Seorang Pasien di Sukabumi Meninggal Saat Diisolasi, Begini Penjelasan Wali Kota

"Nyonya T meninggal dunia sekitar jam 24.00 WIB," sambung Fahmi.

Sedangkan S diperbolehkan pulang namun dalam pemantauan.

Saat konferensi pers, Achmad Fahmi didampingi Kepala Dinkes Kota Sukabumi dr Rita Fitrianingsih, Plh Direktur RSUD R Syamsudin (Wakil Direktur Umum dan Keuangan) Yanyan Rusyandi, dan Wakil Direktur RSUD R Syamsudin Pelayanan Medik dan Keperawatan drg. Rina Hestiana.

Baca juga: Pelesiran ke Korsel, 9 Warga Pontianak Diminta Isolasi Diri Sendiri

 

Wali Kota sebut pasien meninggal karena sakit jantung

Ilustrasi jantungyodiyim Ilustrasi jantung
Wali Kota Achmad Fahmi mengatakan dari laporan yang diterimanya dari Dinas Kesehatan, pihaknya masih menungu hasil Laboratorium Balitbang Kesehatan Kementerian Kesehatan.

"Mengenai informasi yang beredar bahwa meninggalnya nyonya T Minggu malam dikarenakan virus corona belum bisa diyakini kebenarannya," jelas Fahmi.

Ia menjelasakan virus corona ini bisa dinyatakan positif apabila telah mendapatkan hasil Laboratorium Balitbang Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"RSUD R Syamsudin dan rumah sakit yang lainnya tidak bisa untuk menyatakan positif atau tidak. Tapi masih menunggu Balitbang Kesehatan Kemenkes,'' ujarnya.

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Dinkes Palopo Siapkan Ruang Isolasi di RSUD Sawerigading

Fahmi mengatakan hasil penelitian sementara, pasienT meninggal dunia karena penyakit jantung. Ia mengatakan bahwa T adalah pasien lama di RSUD R Syamsudin karena penyakit jantung.

"Jadi sementara, kami masih berkeyakinan bahwa meninggalnya pasien lebih dikarenakan kondisi penyakit jantung yang diderita pasien,'' kata mantan anggota DPRD Kota Sukabumi dua periode.

Untuk itu, Fahmi menyesalkan informasi yang menyebut bahwa pasien T yang meninggal diindikasikan karena virus corona.

Karena hingga saat ini, hasil laboratorum dari Balitbang Kesehatan, Kemenkes masih belum keluar.

Baca juga: Indonesia Umumkan Dua Positif Corona, Bali Data Jumlah Ruang Isolasi

Minta warga Sukabumi tak panik

Saat konferensi pers, Wali Kota Sukabumi mengimbau agar warga Sukabumi tidak panik dan resah dengan informasi-informasi yang berseliweran atau menyebar melalui WhatsApp, media sosial dan sebagainya.

"Saya mengimbau dan meminta warga untuk tidak panik dan resah dengan informasi-informasi yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya sejak kemarin," imbau Fahmi.

"Insya Allah Pemkot Sukabumi bersiap dan siaga dengan kemungkinan-kemungkinan bila ada yang diindikasikan mengidap virus corona," jelasnya.

Baca juga: Batuk dan Sesak Napas usai Pulang dari Malaysia, Warga Palembang Dirawat di Ruang Isolasi

Fahmi mengatakan, RSUD R Syamsudin sudah mendapatkan pelatihan khusus untuk penanganan pasien virus corona.

"Termasuk sudah ada ruang isolasi yang sudah disiapkan," kata Fahmi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Budiyanto | Editor: Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com