Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambu Bali Memperindah Taman Harmoni Surabaya, Risma Senang

Kompas.com - 27/02/2020, 15:35 WIB
Achmad Faizal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 800 bibit tanaman bambu asli Bali ditanam di Taman Harmoni, Kecamatan Keputih, Surabaya, Kamis (27/2/2021).

Tanaman bambu tersebut akan melengkapi keindahan hutan bambu yang ada di sekitar taman tersebut.

Bibit bambu tersebut adalah pemberian Ketua DPRD Provinsi Bali, Nyoman Adi Wiryatama.

Secara simbolis, penanaman ratusan bibit bambu bali itu dilakukan Kamis pagi oleh Nyoman Adi Wiryatama dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang didampingi Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono.

Baca juga: Marak Isu Penculikan Anak, Ini yang Dilakukan Pemkot Surabaya

Nyoman berharap, bambu bali akan menambah keindahan Kota Surabaya yang selama ini terkenal dengan banyak taman.

"Kalau ada hutan bambu di tengah kota, mungkim Surabaya akan lebih indah," kata dia.

Dia mengatakan, ada 800 bibit yang dikirim dari Bali untuk ditanam di Surabaya yang dikirim dalam 2 kali pengiriman. Bambu Bali yang dimilikinya ada 18 spesies.

"Di antaranya bambu buloh yang biasanya dibuat alat musik seruling, bambu tamlang, bambu kuning ori, bambu hitam lepung, bambu hitam bali, bambu tali, bambu santong hingga bambu jajang," terang Nyoman.

Menurut Nyoman, Bali masih harus banyak belajar tentang pengelolaan lingkungan. Di Surabaya, sampah sudah bisa diolah menjadi tenaga listrik.

Dia berharap ke depan nanti ada kerja sama yang baik antara Bali dengan Surabaya tentang bagaimana mengelola sampah.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku, senang dengan penanaman bibit bambu bali di Surabaya.

"Bambu bali ini bisa menambah oksigen dan mengikat banyak air di tanah. Dan juga menambah indah hutan bambu yang di Surabaya punya," terang Risma.

Kepada Ketua DPRD Provinsi Bali, dia berjanji akan bersedia berbagi pengalaman bagaimana mengelola sampah agar bisa bermanfaat.

Baca juga: Aksi Risma Naik Sepeda Motor Listrik Barunya Sambil Bonceng Ajudan

"Di Surabaya, sampah diolah jadi kompos, dan ada yang menjadi listrik," terang Risma.

Pupuk kompos, kata Risma, untuk memupuk tanaman di taman-taman yang ada di Surabaya, karena jika tidak menggunakan pupuk kompos, biaya pemupukan tanaman menjadi mahal.

Dari sampah ini pula, lanjut Risma, juga bisa dijadikan listrik. Contohnya PLTSa Bratang yang sukses bisa mengaliri listrik Taman Flora Kebun Bibit.

"Pembangunan PLTSa Bratang juga tidak membutuhkan anggaran banyak, hanya di bawah Rp 200 juta," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com