Adapun mekanisme dan kewenangan instansi mana terkait penanggulangan bencana musiman ini, warga sebenarnya tak terlalu mempedulikannya.
"Di bulan ini saja kami sudah 2 kali kebanjiran. Dan air banjir kali ini lebih tinggi dibandingkan banjir perdana di awal tahun 2020. Rumah yang terdampak masih ratusan rumah," ungkapnya.
Belum lagi dampak lainnya dirasakan masyarakat karena banjir akibat luapan Sungai Citanduy ini seperti puluhan hektar sawah dan empang terendam.
Baca juga: Ratusan Rumah Terisolir Banjir di Tasikmalaya akibat Sungai Citanduy Meluap
Selama ini warga setempat terus siaga dan waspada khawatir banjir susulan terjadi. Apalagi cuaca di Tasikmalaya sampai siang ini telah mendung dan dimungkinkan terjadi lagi hujan.
"Saya sebagai kades mengkhawatirkan banjir yang akan datang. Takutnya lebih para dari banjir kali ini. Warga belum ada yang mengungsi masih tinggal di rumahnya masing-masing. Kami tetap siaga bersama RT, RW setempat, Koramil, BPBD dan pihak Kepolisian. Kalau bantuan saya sudah koordinasi dengan kecamatan dan Dinas Sosial setempat," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan rumah di Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya, terisolir banjir akibat meluapnya air Sungai Citanduy dan Cikidang setelah diguyur hujan deras, Minggu (23/2/2020) dini hari tadi.
Dua kampung Bojongsoban dan Cicalung di desa tersebut mengalami genangan banjir paling parah ke kawasan pemukiman dengan ketinggian air banjir mencapai setengah meter lebih.
Baca juga: Geliat Penghijauan di Hulu Sungai Citanduy
Ratusan warga pun terus bersiaga khawatir luapan air di kedua sungai itu akan terus bertambah pasca hujan mulai reda Minggu pagi.
Banjir akibat luapan Sungai Citanduy ini pun merendam puluhan rumah dan asrama putri di Komplek Pondok Pesantren Suryalaya.
Meski bencana banjir ini tak menimbulkan korban jiwa, warga setempat berharap pemerintah daerah segera menangani serius permasalahan banjir musim di wilayahnya tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.