"Yang di tengah itu panik, terus saya teriak agar jangan panik. Kalau panik kan makin susah," ungkapnya.
Bakir yang berada di atas berusaha membantu teman-temanya yang masih berada di sungai. Ia mencari benda yang ada di bibir sungai untuk dipergunakan menolong.
"Saya langsung cari akar yang panjang, lalu saya lempar ke teman yang di tengah. Satu-satu tarik ke pinggir, ada enam yang tadi saya tarik," katanya.
Saat kegiatan susur sungai, kata Bakir, ada pembina pramuka yang mendampingi. Posisinya berada di belakang dan tengah.
Sebelumnya, Tim SAR gabungan berhasil menemukan dua korban siswa yang hanyut di Sungai Sempor saat mengikuti kegiatan Pramuka susur sungai.
Koordinator Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto mengatakan, korban pertama ditemukan pada pukul 10.15 WIB di daerah DAM Lengkong.
Sementara korban kedua ditemukan pada pukul 10.35 WIB, di DAM Polowidi, semuanya berjenis kelamin perempuan.
"Jadi total yang sudah ditemukan delapan orang, (Basarnas kemudian meralatnya menjadi 8 orang meninggal-RED) dan satu masih dalam pencarian," ungkapnya.
Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan mengatakan, Tim SAR gabungan saat ini masih terus melakukan proses pencarian terhadap satu korban lagi. Jarak pencarian dilakukan dengan menyusur sungai.
"Kira-kira tim pencarian jaraknya sekitar 6-7 km dari titik awal kejadian," ungkapnya.
Baca juga: Tim SAR Temukan 2 Korban, Siswa Susur Sungai yang Tewas Jadi 9 Orang
Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X meminta pihak penyelenggara untuk bertanggung jawa atas peristiwa ratusan siswa SMPN 1 Turi hanyut saat susur sungai.
"Saya mohon pimpinan sekolah bisa bertanggung jawab atas musibah ini. Itu saja yang bisa saya sampaikan, dengan sangat sedih dan rasa prihatin," ungkapnya seperti dilansir dari Tribunjogja.
Ia pun tak habis pikir kegiatan susur sungai yang digelar pihak penyelenggara. Pasalnya, kegiatan tersebut harus digelar saat musim penghujan seperti saat ini.
"Saya juga prihatin, kenapa justru musim hujan ada aktivitas menyusuri sungai," tegasnya.
Baca juga: Tragedi Susur Sungai Sempor, Sri Sultan Hamengku Buwono X Minta Pimpinan Sekolah Bertanggungjawab
(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Wijaya | Editor: Farid Assifa, Setyo Puji)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.