KOMPAS.com - Delapan orang siswa SMPN 1 Turi tewas setelah terseret arus saat melakukan kegiatan pramuka dengan agenda susur Sungai Sempor, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat (21/2/2020) sekitar pukul 15.30 WIB.
Kepala SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiyana mengaku tidak mengetahui adanya kegiatan susur sungai pada Jumat kemarin, sebab para pendamping tidak memberikan laporan.
"Jujur saya tidak mengetahui adanya program susur sungai di hari kemarin itu, mereka tidak matur (laporan). Karena mungkin menganggapnya anak-anak biasa, anak Turi susur sungai itu hal biasa," kata Tutik dalam konferensi pers di sekolahnya, Sabtu (22/02/2020).
Baca juga: 9 Siswa Tewas, Kepala SMP Turi Mengaku Tak Tahu Kegiatan Susur Sungai
Tutik mengaku kalau ia menjabat sebagai kepala sekolah di SMPN 1 Turi baru 1,5 bulan, sambungya, kegiatan pramuka susur sungai merupakan program lama.
"Program-program ini melanjutkan yang lama. Semester kemarin sudah ada program seperti itu," katanya.
Dijelaskan Tutik, SMP Negeri 1 Turi mempunyai ekstrakurikuler pramuka. Kegiatan pramuka digelar setiap hari Jumat dari pukul 13.30 WIB sampai 15.30 WIB.
Kegiatan susur sungai merupakan program rutin pada ekstrakurikuler pramuka di SMP Negeri 1 Turi.
"Bagi kami mungkin anak-anak penduduk Turi, mereka familiar dengan lingkungan Turi, jadi bukan hal yang khusus," katanya.
Menurutnya, ada tujuh orang yang mendampingi saat kegiatan susur sungai. Mereka merupakan guru-guru di SMP Negeri 1 Turi.
Kegiatan susur sungai ini, lanjutnya, murni kegiatan SMP Negeri 1 Turi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.