SLEMAN, KOMPAS.com - Salah satu siswa SMP Negeri 1 Turi, Ahmad Bakir, menceritakan detik-detik sungai banjir bandang dan menelan rekan-rekannya saat mengikuti susur Sungai Sempor di Sleman, Jumat (21/2/2020).
Bakir menjelaskan, awalnya ia dan teman-temannya berangkat dari seklah menuju Sungai Sempor sekitar pukul 15.00 WIB.
Saat berangkat, cuaca sedang hujan deras. Namun ketika tiba di Sungai Sempor, hujan mulai reda.
"Kegiatannya itu susur sungai. Saat reda kita turun ke sungai," katanya.
Awalnya, Bakir saat mulai susur sungai berada di paling belakang. Namun, perlahan mendahului hingga berada di depan.
Menurutnya, kedalaman air saat susur sungai bervariasi, mulai 50 sentimeter hingga satu meter.
Setelah beberapa saat menyusuri sungai, hujan mulai gerimis.
"Enggak terasa, tiba-tiba air datang," ucapnya.
Bakir menuturkan, saat banjir datang, kebetulan ia sudah berada di atas bibir sungai bersama temannya, Danu Wahyu.
"Kalau yang hanyut saya tidak tahu, tapi ada yang tenggelam sempat ditolong teman saya (Danu)," bebernya.
Mengetahui kejadian itu, Bakir pun lantas berteriak agar teman-temannya tetap berpegangan yang erat pada sebuah kayu.
Selain itu, ia juga meminta teman-temannya tidak panik.
"Yang di tengah itu panik, terus saya teriak agar jangan panik. Kalau panik kan makin susah," ungkapnya.
Bakir yang berada di atas serentak berusaha membantu teman-temannya. Ia mencari benda yang ada di bibir sungai untuk dipergunakan menolong.
"Saya langsung cari akar yang panjang, lalu saya lempar ke teman yang di tengah. Satu-satu tarik ke pinggir, ada enam yang tadi saya tarik," katanya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.