Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 5,5 di Maluku akibat Deformasi Batuan Lempeng Bumi di Laut Banda

Kompas.com - 21/02/2020, 10:39 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Gempa berkekuatan 5,5 magnitudo mengguncang Kabupaten Maluku Barat Daya, Jumat (21/2/2020) pagi.

Gempa itu terasa hingga wilyah Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Masyarakat Saumlaki pun keluar dari rumah akibat getaran gempa. 

Berdasarkan data yang diterima Kompas.com dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon, gempa terjadi pada titik koordinat 6.86 Lintang Selatan dan 129.69 Bujur Timur.

Baca juga: Kasus Hubungan Sedarah Siswi SMA dengan Adiknya, Pakar Sebut Pentingnya Edukasi Seks Sejak Dini

Pusat gempa berada di jarak 115 kilometer timur laut Tepa, Maluku Barat Daya, dan 218 km barat laut Saumlaki, Kepulauan Tanimbar dengan kedalaman 145 km di bawah permukaan laut.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon, Abdi Azhqr Rusdin mengatakan gempa dirasakan masyarakat Saumlaki dengan skala III MMI.

"Iya gempanya dirasakan warga di Saumlaki, tapi soal dampak kerusakan kita belum mendapat laporan," kata Andi saat dikonfirmasi Kompas.com.

Gempa itu merupakan jenis gempa menengah yang terjadi akibat deformasi batuan pada lempeng bumi yang menyusup di bawah Laut Banda.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan oblique naik atau thrust fault," terangnya.

Baca juga: Utang Beli Sapi Tak Kunjung Dibayar, Pensiunan PNS di Depok Dicokok Polisi

Meski getaran gempa cukup kuat, Andi memastikan gempa tak berpotensi tsunami.

"Gempa tidak berpotensi tsumani sehingga kami mengimbau warga tetap tenang dan tidak panik," katanya.

Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah rawan gempa di Indonesia. Sebab, Maluku berada pada pertemuan tiga lempeng besar yakni Indo Australia, Eurasia dan Pasifik.

Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia lalu bertemu Lempeng Pasifik. Pertemuan kedua lempeng tersebut menyebabkan patahan yang tidak beraturan, sehingga kerap memicu terjadinya gempa di Maluku. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com