Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Pawang Tangkap 2 Buaya dengan Bergulat di Sungai, Ini Ceritanya

Kompas.com - 15/02/2020, 19:21 WIB
Junaedi,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAMUJU TENGAH, KOMPAS.com – Gerah dengan ulah buaya yang kerap memangsa manusia dan binatang ternak milik warga, Rusli, pawang buaya di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat bergulat dengan dua ekor buaya  di pesisir Sungai Budong-budong, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis (13/2/2020) lalu.

Sang pawang berhasil menaklukkan induk buaya sepanjang lima meter dan anaknya setelah beberapa lama bergulat di sungai.

Aksi nekat sang pawang menangkap buaya yang meresahkan warga ini bukan kali pertama ia lakukan.

Baca juga: Dua Pekan Gegerkan Warga, Buaya di Sungai Brantas Kediri Akhirnya Tertangkap

Rusli bahkan kerap diundang warga di kabupaten lain hanya untuk menangkap buaya penghuni sungai yang dinilai kerap meneror warga hingga ketakutan.

Untuk menangkap buaya ganas yang sudah berulang kali meneror warga ini, Rusli hanya butuh seekor ayam hidup untuk memancing sang buaya keluar dari tempat persembunyiannya.

Saat melihat seekor ayam, sang buaya langsung menyergap hewan itu.

Saat itulah Rusli menombak sang buaya dengan besi tombak.

Rusli sempat berguling di sungai lantaran buaya raksasa ini sempat mengadakan perlawanan.

Namun, berkat kepiawaian Rusli, buaya ganas termasuk seekor anaknya ini berhasil ditaklukkan.

Dalam keadaan sudah tak berdaya, buaya ini kemudian ditarik Rusli ke daratan, hingga jadi tontonan warga, termasuk anak-anak.

Video viral penangkapan buaya sepanjang lima meter dan seekor anak buaya yang diunggah di akun Facebook atas nama Hengki, sejak dua hari terakhir sontak mendapat respon beragam dari warganet.

Dalam dua hari terakhir, akun milik Hengki dikomentari hampir mencapai lima ratus komentar. Sebagian angkat jempol dengan akan keberanian sang pawang.

Warganet lain mengkritisi lantaran buaya ganas itu dibunuh dan kulitnya diambil warga.

Baca juga: Tiga Hari Susuri Sungai Palu, Matt Wright Belum Berhasil Tangkap Buaya Berkalung Ban

Pengakuan warga setempat, termasuk Rusli, buaya tersebut sering meresahkan warga.

Buaya yang diduga tengah mengincar mangsanya tersebut beberapa hari terakhir selalu menampakkan diri, terutama di depan nelayan dan petani yang setiap hari melintasi kawasan sungai.

Buaya raksasa ini bahkan sering menabrak perahu atau kapal milik warga yang tengah menacing menggunakan perahu atau kapal di sungai ini. Pemilik kapal jadi ketakutan.

Kemunculan buaya ini setiap saat di sepanjang muara sungai dinilai warga sangat mengancam keselamatan mereka.

Warga pun sudah lama sepakat untuk menangkap buaya ganas ini namun selalu kehilangan cara.

Rusli, sang pawang mengaku tidak serta merta menangkap semua buaya di muata sungai.

Rusli hanya memilih-milih dan mengincar hanya buaya yang diketahui sudah sering memansa manusia dan binatang ternak hingga meresahkan warga.

Buaya dengan panjang lima meter bersama anaknya ini misalnya, ditangkap Rusli karena sudah berulang kali memangsa ternak warga seperti kambing, sapi dan ternak lainnya.

Dalam sebulan terakhir, warga di sekitar lokasi ini mengaku sudah tiga kali kehilangan ternak sapi dan kambing.

Terkait video maupun foto yang viral di media sosial soal pengambilan kulit buaya, Rusli mengaku buaya yang ia tangkap bukan hanya ini.

Rusli mengaku pernah meminta kepada pemerintah agar Sulbar memiliki penangkaran buaya, agar buaya ganas ini tidak menjadi ancaman yang meresahkan warga sekitar.

Rusli mengatakan, pelestarian buaya sebagai hewan langka memang juga penting, tapi keselamatan warga terutama anak-anak yang rawan jadi mangsa binatang liar juga jauh lebih penting.

“Tidak semua buaya di sungai kita bunuh dan tangkap. Hanya buaya yang sering meresahkan warga termasuk menangsa hewan ternak itu yang kita tangkap, lainnya tetap berkeliaran di sungai,” jelas Rusli, usai menangkap dan menyeret buaya ke daratan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com