Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heli MI-17 Hilang 8 Bulan di Papua, Ditemukan di Pegunungan Mandala, 12 Jenazah Dievakuasi

Kompas.com - 15/02/2020, 10:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Heli MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang hilang delapan bulan lalu di Papua ditemukan di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Penemuan tersebut berawal dari beredarnya sebuah foto bangkai helikopter yang beredar di dunia maya pada Selasa, 4 Februari 2020.

Pada Senin (10/2/2020), Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengonfirmasi penemuan badan pesawat.

Heli MI-17 hilang kontak di Pegunungan Bintang, Papua pada 28 Juni 2019 lalu.

Baca juga: Hingga Selasa Pagi, Evakuasi Korban Heli MI-17 di Papua Belum Berhasil

Kala itu helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 terbang dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang pukul 11.44 WIT. Heli dijadwalkan landing di Bandara Sentani Jayapura pukul 13.11 WIT.

Ada 12 orang di helikopter yang terdiri dari tujuh kru dan lima personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.

Kontak terakhir helikoper pada pukul 11.49 WIT dan berada di ketinggian 7.800 ft NM ke utara.

Dari keterangan warga sekitar, heli tersebut sempat terlihat di sekitar Gunung Mol mauk ke gumpalan kabut tebal. Di saat bersamaan hujan turun di wilayah tersebut.

Titik lokasi warga melihat heli hanya bisa diakses dengan jalan kaki. Dari Oksibil ke Bulangkop, bisa ditempuh selama 1 jam berkendaraan dan dari Bulangkop ke Oksop harus berjalan kaki.

Baca juga: 4 Fakta Heli MI-17 TNI AD Ditemukan, Berawal dari Foto di Internet hingga Lokasinya di Tempat Sakral

Tim SAR Darat yang melakukan pencarian Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Kabupaten Bintang,  Papua, sejak 28 Juni 2019Dok Pendam XVII/Cenderawasih Tim SAR Darat yang melakukan pencarian Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Kabupaten Bintang, Papua, sejak 28 Juni 2019
Kesulitan evakuasi jenazah

Kamis (13/2/2020), tim evakuasi dari Yonif 751 Raider mendirikan bascamp di dekat lokasi ditemukannya puing-puing yang berada di ketinggian sekitar 12.000 kaki.

Mereka kemudian mendaki pegunungan sekitar 5 jam dari base camp dan tiba di lokasi puing Heli MI-17 pada Jumat (14/2/2020) sekitar pukul 12.30 WIT.

Tim juga berhasil menemukan 12 jenazah korban yang seluruhnya ada di sekitar lokasi kepingan badan helikopter.

"Identitas 9 jenazah bisa kita kenali dari pakaian dan atribut yang mereka kenakan. Sedangkan 3 jenazah lagi masih diperlukan proses identifikasi lebih lanjut," kata Komandan Korem 172/PVY Kolonel Inf TNI Binsar Sianipar, yang juga selaku koordinator evakuasi melalui keterangan tertulis, Jumat siang.

Baca juga: Seluruh Korban Heli TNI AD MI-17 Ditemukan, 9 Jenazah Bisa Dikenali

Mengingat kondisi cuaca dan medan yang sangat ekstrem, tim belum bisa melakukan evakuasi jenazah pada Jumat sore.

Lokasi jatuhnya heli berada di tebing cukup curam atau dengan sudut hampir 90 derajat.

Untuk proses evakuasi tersebut tim meminta izin kepada masyarakat sekitar karena lokasi jatuhnya helikopter itu selama ini dianggap sebagai tempat yang sakral.

Proses evakuasi jenazah dilakukan pada Sabtu (15/2/2020).

Baca juga: Terhambat Cuaca, Proses Evakuasi Korban Heli MI 17 Belum Berhasil

Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol TNI Dax Sianturi dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/2/2020) mengatakan 12 jenazah sudah tiba di Bandara Oksibil.

Seluruh jenazah berhasil diterbangkan menggunakan 3 unit helikopter.

"Sekitar 06.00 WIT, proses evakuasi jenazah mulai dilaksanakan dengan menerbangkan 2 unit heli Penerbad dan 1 unit heli PT Intan Angkasa," kata Dax.

Setelah itu, seluruh jenazah akan diterbangkan ke Jayapura untuk kemudian dilakukan proses identifikasi di RS Marthen Indey.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Irsul Panca Aditra, Dhias Suwandi | Editor: Aprillia Ika, Caroline Damanik, David Oliver Purba, Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com