Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Bantah Ridwan Saidi, Sebut Kerajaan Galuh Tidak Fiktif dan Ada Buktinya

Kompas.com - 14/02/2020, 13:09 WIB
Candra Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Galuh itu hati

Tetapi spirit nilai ajaran tentang sebuah komunitas masyarakat yang sudah Mengesakan Tuhan melalui pendekatan, metodologi filosofi pendidikan, atau filosofi kehidupan.

"Misalnya filosofi Pulung Turun ti Galunggung, artinya bahwa sebuah nilai-nilai spiritual yang bersifat petunjuk, itu lahir dari kekuasaan Yang Hiang Maha Agung kemudian turun kepada yg memiliki Galeuh, hati. Galuh kan Galeuh (hati)," jelas Dedi.

Dlm terminologi yang dipahami Dedi, Galuh atau Galeuh artinya hati. Maka nilai-nilai spiritual yang bersifat petunjuk akan turun kepada orang-orang yang memiliki kebersihan hati.

Baca juga: Ridwan Saidi Sebut Sriwijaya Kerajaan Fiktif, Budayawan Sumsel Bikin Video Tandingan

"Karena hampir semua teologi, pemahaman Sunda itu mengutamakan hati sebagai sendi dasar kesempurnaan manusia," kata Dedi.

Dari hal itu, Dedi memahaminya dan menjadikan spirit Galuh menjadi spirit pembangunan di Kabupaten Purwakarta saat ia menjabat bupati. Dia menggulirkan gagasan pemikiran tentang Dangiang Galuh Pakuan.

"Dangiang artinya wibawa, Galuh artinya hati, Galeuh hati. Pakuan adalah konsistensi," kata Dedi.

Baca juga: Raden Fatah Disebut Yahudi, Warga Demak Demo Tuntut Ridwan Saidi Minta Maaf

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com