Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita yang Tewas Digigit Ular Weling di Cirebon Sempat Koma Lima Hari

Kompas.com - 13/02/2020, 16:12 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Dony Aprian

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Wakil Direktur Pelayanan Medik Dan Perawatan RSD Gunung Jati Kota Cirebon Siti Maria menjelaskan, Adila di rawat ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSD Gunung Jati.

Tim medis langsung melakukan berbagai upaya pertolongan untuk menyembuhkan Adila.

Adila menjalani perawatan medis selama lima hari sejak Sabtu (8/2/2020) hingga Rabu (12/2/2020).

"Selama lima hari kondisinya Adila (koma),” kata Maria kepada Kompas.com di RSD Gunung Jati.

Baca juga: Nasib Tragis Balita 4 Tahun Digigit Ular Weling Saat Tidur, Sempat Koma, Akhirnya Meninggal Dunia

Maria menjelaskan, bisa ular jenis weling ini sudah masuk dan menjalar ke bagian saraf dan sel darah.

"Sebagian sel darah sudah pecah, dan trombositnya terus menurun," ujarnya.

Selama penanganan, kata dia, tim medis sudah memasukan sebanyak sepuluh VIAL Serum Anti Bisa Ular (SABU) ke tubuh Adila.

Namun, upaya itu belum membuahkan hasil karena ketidakcocokan anti serum dan juga racun yang sudah menyebar ke sebagian besar tubuh Adila.

Proses penanganan Adila, kata Maria, juga dibantu dokter spesialis emergency dari WHO Dokter Tri Maharani.

Baca juga: Balita Tewas Digigit Ular, Pemangku Desa Sebut Darurat Serum Bisa

Diberitakan sebelumnya, Adila bocah 4 tahun asal Kota Cirebon, Jawa Barat, digigit ular jenis weling (Bungarus candidus) saat tidur di rumahnya, Jumat (7/2/2020 sekitar pukul 23.30 WIB.

Saat kejadian, Mukmin (27) dan Rusmiati (24) orangtua Adila terbangun ketika anaknya menangis.

Setelah diperiksa ada seekor ular weling berwarna hitam menempel di betis Adila. Sang ibu juga melihat ada bekas gigitan dan darah di tumit anaknya.

Karena tak tahu penangananya, Rusmiati hanya mengikat kaki anaknya dan menyedot lukanya.

Adila dan orangtuanya tidur tanpa dipan di lantai semen dan tanah.

Di depan kamar mereka ada kandang ayam dan tumpukan kayu. Tembok rumah mereka terbuat dari semen dan batu bata dilapisi spanduk bekas.

"Saya enggak tahu dia digigit atau tidak. Saya tidurkan lagi, tetapi dia merintih kesakitan. Setelah diperiksa, tumitnya ada bekas gigitan, ada darahnya. Saya enggak tahu penanganannya, cuma diikat kakinya dan disedot lukanya," kata Rusmiati dilansir dari Kompas.id.

Karena terus merintih kesakitan, Adila di dibawa ke Rumah Sakit Putera Bahagia, Sabtu (8/2/2020) dini hari. Adila kemudian dirujuk ke RSUD Gunung Jati.

Di parkiran rumah sakit, bocah 4 tahun itu muntah, sesak nafas, tak sadarkan diri.

Dia kemudian di rawat di rumah RSUD Gunung Jati. Adila terbaring koma di ruangan perawatan intensif anak.

Adila dan orangtuanya tak memiliki BPJS Kesehatan. Lima hari dirawat di rumah sakit, tagihan yang harus dibayar mereka mencapai Rp 37 juta.

”Semoga ada bantuan. Tagihannya tadi sudah sekitar Rp 37 juta. Padahal, anak saya belum masuk BPJS Kesehatan. Kami baru mengurus dan bisa aktif 14 hari setelah berlaku,” ujar perempuan yang bekerja sebagai asisten rumah tangga ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com