PINRANG, KOMPAS.com- Arkeolog Universitas Hasanuddin Makassar Iwan Sumantri menilai arca yang ditemukan di Pinrang, Sulawesi Selatan, bentuknya tidak biasa.
Bentuk patung batu itu dianggapnya tidak seperti benda serupa yang sebelumnya pernah ditemukan di Sulawesi.
Iwan menyebut, arca yang ditemukan di Pinrang bentuknya modern.
"Rupa arca temuan di Pinrang itu secara tipologis berbentuk modern, itu ditandai oleh mata yang membulat bertanda bentuk patung modern," kata Iwan saat dihubungi, Senin (10/2/2020).
Baca juga: Gali Tanah untuk Pondasi Rumah, Warga Pinrang Temukan Arca 200 Kg
Namun, Iwan menyatakan, benda bersejarah tidak bisa dinilai sekadar dari gayanya. Perlu uji yang lebih mendalam untuk mengetahui usia dari patung batu itu.
"Kami belum bisa menyimpulkan umur patung mirip arca itu, tanpa melihatnya secara stylistic dan uji laboratorium," kata Iwan yang juga Kepala Laboratorium Arkeologi Universitas Hasanuddin.
Sedangkan dosen arkeologi Universitas Hasanudin Supriadi menduga patung batu seberat 200 kilogram yang ditemukan di Jalan Melati, Kelurahan Sawitto, Kecamatan Wattang Sawitto, Pinrang, adalah arca makam.
Baca juga: Pencurian di Pura, Arca Dewi Dhurga Berlapis Emas Hilang
Namun, Supriadi tidak menutup kemungkinan fungsi lain dari arca tersebut.
"Di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, pernah ditemukan Arca berbentuk tongak. Namun dahulunya berfungsi sebagai batas kampung, " kata Supriadi.
Senada dengan Iwan, Supriadi juga merasa perlu ada penelitian lebih jauh untuk arca tersebut.
"Seandainya saja ada temuan lain yang ditemukan dengan arca akan memberi informasi penting tentang arca itu," sebut Supriadi.
Baca juga: Arca Ganesha Terbesar Diangkat dari Kawasan Dieng
Arca di Pinrang ditemukan kuli bangunan yang sedang menggali tanah untuk pembangunan pondasi rumah.
Benda itu disebut terbenam di kedalaman dua meter.
Kuli yang menemukan sempat hendak memecah batu itu. Namun, beberapa kali usahanya gagal. Batu tersebut terlalu keras.
Karena tidak bisa dipecahkan, batu itu kemudian diangkat. Ternyata batu itu adalah arca.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.