Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal Penting Pidato Jokowi Saat Hari Pers Nasional di Kalsel, Melawan "Information Disorder"

Kompas.com - 08/02/2020, 18:16 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

Termasuk Kalimantan Selatan yang menggaungkan diri sebagai pintu gerbang ibu kota baru.

"Fasilitas pendukung juga akan segera dibangun tidak hanya dilokasi ibu kota baru, tetapi juga di daerah-daerah sekitar dan tentu saja termasuk Kalimantan Selatan," pungkasnya.

Baca juga: Viral Telur Asin Bisa Mantul Bikin Heboh Warga di Banyumas, Ini Fakta Lengkapnya

3. Presiden: Pers adalah teman saya sehari-hari

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengakui tidak bisa lepas dari keberdaan wartawan. Dirinya bahkan menyebut kedekatan dengan wartawan tersebut layaknya teman sehari-hari.

"Karena insan pers adalah teman saya sehari-hari. Kenapa seperti itu? Karena ke manapun saya pergi yang selalu ikut bersama saya adalah para wartawan, menteri kadang-kadang enggak ikut tapi wartawan pasti ikut. Yang mengejar saya sehari-hari, yang menghadang saya doorstop, yang menyebabkan saya kadang-kadang gugup dan gagap karena enggak siap ditanya sesuatu juga insan pers," kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Surakarta tersebut mengatakan, melalui wartawan informasi tentang kinerja pemerintah bisa sampai ke masyarakat.

"Dan yang membuat berita kegiatan saya, pemerintah untuk sampai kepada masyarakat juga insan pers. Jadi berhadapan dengan insan pers saya itu bukan benci tapi rindu tetapi selalu di hati dan selalu rindu," kata Jokowi seperti dikutip dari setkab.go.id

Baca juga: Sulitnya Lepaskan Ban di Leher Buaya di Palu, Pernah Panggil Panji Petualang hingga Gelar Sayembara

4. Wacana perlindungan untuk industri pers

IlustrasiTOTO SIHONO Ilustrasi

Menurut Jokowi, pemerintah harus andil dalam menciptakan industri pers yang sehat.

Dengan industri yang sehat, kualitas produk jurnalistik juga akan terjaga.

"Oleh sebab itu, ekosistem media harus dilindungi dan harus diproteksi sehingga masyarakat mendapatkan konten berita yang baik. Untuk itu diperlukan industri pers yang sehat," kata Jokowi.

Sebagai tindak lanjutnya, Jokowi telah meminta kepada telah para pemimpin redaksi untuk segera membuat draf regulasi terkait perlindungan dunia pers di Indonesia.

Baca juga: Kisah Sedih Calon Pengantin di Natuna, Nyaris Gagal Nikah gara-gara Lokasi Resepsi Dekat Karantina Virus Corona

(Penulis: Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com