Salin Artikel

4 Hal Penting Pidato Jokowi Saat Hari Pers Nasional di Kalsel, Melawan "Information Disorder"

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menghadiri acara Hari Pers Nasional (HPN) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) pada hari Sabtu (8/2/2020).

Dalam pidatonya, seperti dikutip dari setkab.go.id, Jokowi menyebut salah satu tugas media adalah melawan penyakit information disorder atau kekacauan informasi.

Untuk itu, menurut Jokowi, media harus dilindungi agar tetap sehat dan jernih dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

"Negara sangat membutuhkan kehadiran pers dalam perspektif yang jernih, berdiri di depan melawan penyakit information disorder (kekacauan informasi) yang sering dilakukan dengan sengaja, memerangi hoaks, ujaran kebencian, dan semburan fitnah yang juga mengancam kehidupan demokrasi kita," kata Presiden Jokowi.

Seperti diketahui, selain menghadiri acara HPN, Jokowi juga meresmikan TPA sampah regional Banjarbakula dan meresmikan hutan pers. Setelah itu, Presiden Jokowi dan rombongan bertolak ke Canberra, Australia.

Berikut ini sejumlah pernyataan Presiden Jokowi dalam pidatonya di HPN 2020 di Kalsel:

Presiden Jokowi menegaskan kembali bahwa pemerintah akan mempercepat proses pemindahan ibu kota.

Menurutnya, konsep pembangunan ibu kota sudah dirancang untuk memenuhi semua kriteria yang diperlukan. Termasuk memperhatikan aspek lingkungan.

"Kita akan menerapkan gaya kota abad 21 yang rendah karbon, yang peduli pada lingkungan, sangat hijau, green city, smart city," ujar Jokowi.

Konsep penataan kompleks perkantoran akan dibangun dengan inovasi kelas dunia yang ramah bagi semua orang.

"Kantor-kantor pemerintah akan jadi smart office, semua kendaraan adalah listrik, ramah pejalan kaki, ramah pesepeda, dan dekat dengan alam," katanya.

Selain itu, Jokowi juga menjelaskan, pembangunan di wilayah ibu kota juga diharapkan berdampak kepada daerah di sekitar.

Daerah-daerah yang dekat dengan ibu kota tersebut juga akan dibangun fasilitas-fasilitas pendukung agar mendapat dampak pembangunan.

Termasuk Kalimantan Selatan yang menggaungkan diri sebagai pintu gerbang ibu kota baru.

"Fasilitas pendukung juga akan segera dibangun tidak hanya dilokasi ibu kota baru, tetapi juga di daerah-daerah sekitar dan tentu saja termasuk Kalimantan Selatan," pungkasnya.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengakui tidak bisa lepas dari keberdaan wartawan. Dirinya bahkan menyebut kedekatan dengan wartawan tersebut layaknya teman sehari-hari.

"Karena insan pers adalah teman saya sehari-hari. Kenapa seperti itu? Karena ke manapun saya pergi yang selalu ikut bersama saya adalah para wartawan, menteri kadang-kadang enggak ikut tapi wartawan pasti ikut. Yang mengejar saya sehari-hari, yang menghadang saya doorstop, yang menyebabkan saya kadang-kadang gugup dan gagap karena enggak siap ditanya sesuatu juga insan pers," kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Surakarta tersebut mengatakan, melalui wartawan informasi tentang kinerja pemerintah bisa sampai ke masyarakat.

"Dan yang membuat berita kegiatan saya, pemerintah untuk sampai kepada masyarakat juga insan pers. Jadi berhadapan dengan insan pers saya itu bukan benci tapi rindu tetapi selalu di hati dan selalu rindu," kata Jokowi seperti dikutip dari setkab.go.id

Menurut Jokowi, pemerintah harus andil dalam menciptakan industri pers yang sehat.

Dengan industri yang sehat, kualitas produk jurnalistik juga akan terjaga.

"Oleh sebab itu, ekosistem media harus dilindungi dan harus diproteksi sehingga masyarakat mendapatkan konten berita yang baik. Untuk itu diperlukan industri pers yang sehat," kata Jokowi.

Sebagai tindak lanjutnya, Jokowi telah meminta kepada telah para pemimpin redaksi untuk segera membuat draf regulasi terkait perlindungan dunia pers di Indonesia.

(Penulis: Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2020/02/08/18160041/4-hal-penting-pidato-jokowi-saat-hari-pers-nasional-di-kalsel-melawan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke