KOMPAS.com - Tiga bocah di Grobogan, Jawa Tengan melawan komplotan penculik yang akan membawa salah satu dari mereka.
Saat itu penculik mengajak masuk mobil dengan iming-iming uang satu juta rupiah dan jajanan. Mereka kemudian melawan dengan mengigit tangan penculik dan memukulnya dengan batu.
Sementara itu di Pasuruan, petugas gabungan melakukan sidak ke pengobatan alternatif yang dijalankan Tinampi
Petugas gabungan tersebut terdiri dari Dinas Kesehatan Jawa Timur, Kejati, Polda Jawa Timur, Dinkes Kabupaten Pasuruan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pasuruan, dan lainnya.
Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita selengkapnya.
DE berboncengan dengan AD dan RS mengayuh sepeda sendirian. Mereka ada siswa kelas IV SDN Ketis, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan.
Di tengah jalan tiba-tiba sebuah minibus hitam plat B berhenti di depan mereka dan seorang pria turun menghampiri DE.
Pria itu membujuk DE masuk mobil dengan iming-iming uang Rp 1 juta dan jajanan. Ia juga mengatakan orangtua DE ada di dalam mobil.
Mendengar itu, AD dan RS berteriak mengingatkan DE bahwa ayah dan ibunya ada di Jakarta. DE pun ditarik oleh pria yang tak dikenal itu.
Tiga bocah itu melawan. DE menggigit tangan pria itu. Sementara dua rekannya memukul tubuh dan minibus hitam tersebut.
Karena kewalahan, pria itu melepas tubuh DE dan segera kabur. DE yang berhasil keluar dari pintu mobil jatuh bersama dua rekannya.
"Saya langsung sadar kalau itu penculik seperti yang saya lihat di televisi dan di YouTube. Makanya saya berkeras ingin menyelamatkan teman saya. Saat itu kami langsung lapor ke warga dan pak guru," kata AD.
Baca juga: Kami Gigit Tangannya dan Pukuli dengan Batu, Sambil Teriak Maling...