Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Anak Tukang Bakso Asal Tasikmalaya, Menghilang 5 Tahun hingga Ditemukan di Medan

Kompas.com - 07/02/2020, 23:47 WIB
Dewantoro,
Dony Aprian

Tim Redaksi

 

MEDAN, KOMPAS.com - Rina Rismayanti (27), warga asal Kampung Bojongnangka Kelurahan Sukamenak Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya diketahui telah hilang lima tahun dan selama ini dianggap meninggal oleh keluarganya.

Rina berhasil dipulangkan dari Medan, setelah 9 bulan di UPT Panti Susila, di Brastagi dan mendapatkan pembinaan.

Kepala Seksi Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang Dinas Sosial Sumatera Utara Rotua Siregar mengatakan, Rina terjaring Dinas Sosial Deli Serdang karena tidak memiliki identitas.

Kemudian, Rina dikirim ke UPT Dinsos Sumut di Brastagi, yakni Panti Tuna Sosial Tuna Laras di Brastagi.

"Jadi dibina selama 9 bulan di Brastagi.Bingung diserahkan kemana, lalu dimasukkan ke Facebook oleh staf UPT, ternyata ada yang mengakui, akhirnya ketemu lah sama keluarganya," katanya, Jumat (7/2/2020).

Baca juga: 5 Fakta di Balik Kematian Siswi SMP di Gorong-gorong Sekolah, Kecurigaan Ibu hingga Sempat Menghilang

Kepala Seksi Pengasuhan dan Rehabilitasi Sosial di Panti Tuna Sosial Tuna Laras Berastagi Romianto Imanuel Ginting mengatakan, pihaknya menerima Rina pada Mei 2019 yang dibawa oleh Dinas Sosial Deli Serdang dan Karang Taruna Deli Serdang.

"Kondisinya saat diantar oleh Dinsos Deli Serdang dan seseorang dari Karang Taruna Deli Serdang, jadi dia dikirim karena terlantar dan kurang komunikatif," katanya.

Setelah menerima Rina, dia sempat mencari tahu keberadaan keluarganya.

"Tidak ada identitas apapun. Hanya surat pengantar bahwasannya direhab sementara menunggu keluarganya. Karena kalau terlantar nanti di sana bolak-balik, Dinsos khawatir dan terjadi hal-hal tidak diinginkan. Karena mereka kan tidak punya panti sehingga inisiatif membawanya ke Brastagi," ujarnya.

Baca juga: Dua Bulan Menghilang, Pelajar SMA Ditemukan Tinggal Tengkorak Kepala

Sementara itu, Kepala Seksi Peng/Rehabilitasi Wanita Tuna Susila, Lilis Simamora mengatakan, Rina diberikan pembinaan agama, berbagai keterampilan masak memasak hingga menjahit selama 9 bulan.

"Kita tanya nanti berubah-ubah jawabannya. Jadi pun kami bingung. Sampai lama gitu, kami pun kasihan. Kemana mau dipulangkan. Omongannya pun selalu berubah. Dia kesulitan nangkap pembinaan yang diberikan, tampaknya depresi berat dia," katanya. 

Dijelaskannya, karena sudah begitu lama dalam masa pembinaan dan tidak diketahui keluarganya, maka ada berinisiatif mengunggah foto Rina di akun Facebook.

"Jadi kami punya inisiatif dengan staf, dibantu dimasukkan ke facebook. Jadi dikomen lah, ada yang menjembatani mulai dari Karangtaruna, Dinas Sosial, advokat, bahkan sampai Walikota Tasikmalaya, akhirnya ketemu sama orangtuanya," katanya. 

Dia menambahkan, usahanya mengungah foto Rina di Facebook akhirnya membuahkan hasil.

"Makanya syukur kali lah ketemu keluarga. Waktu video call sama bapaknya itu lah, si Rina menangis. Sama-sama menangis lah mereka. Iya itu bapakku, kata Rina," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com