Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Wabah Virus Corona, Harga Jual Sarang Burung Walet Anjok

Kompas.com - 06/02/2020, 17:22 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

Sumber Antara

KOTAWARINGIN TIMUR, KOMPAS.com- Wabah virus corona di China berimbas terhadap bisnis sarang burung walet di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Penutupan penerbangan ke China karena wabah itu membuat penjual sarang burung walet tidak bisa mengirimkan dagangannya.

"Eksportir terkendala mengekspor sarang burung walet ke China karena banyak penerbangan ke China ditutup," kata Ardianur, salah satu pelaku usaha sarang burung walet di Sampit, Kalimantan Tengah, Kamis (6/2/2020).

"Selain itu, merebaknya penyakit itu juga berimbas pada tingkat permintaan di sana," sambungnya.

Baca juga: Harga Cabai Merah Sentuh Rp 100.000 Per Kilogram di Pasar Senen

Andrianur menyebutkan, 20 hari yang lalu, sarang walet jenis mangkok bisa dijual Rp 13 juta per kilogram.

Saat ini, sarang walet jenis itu merosot harganya menjadi Rp 10 juta per kilogram.

Penurunan juga terjadi untuk sarang burung walet jenis sudut yang sebelumnya dijual Rp 9 juta per kilogram, kini jadi Rp 7 juta per kilogram.

Baca juga: Harga Bawang Putih Naik, Pemerintah Jangan Bergantung Impor dari China

Begitu pula dengan sarang burung walet jenis patahan yang 20 hari lalu harganya Rp 8 juta per kilogram jadi Rp 6 juta per kilogram.

Penurunan harga itu diakui Andrianur sangat merugikan pelaku usaha sarang burung walet skala kecil.

"Saya masih membeli sarang burung walet, tapi tidak berani menyimpan stok banyak karena takut harga sewaktu-waktu turun lagi. Bagi saya yang masih skala kecil, kondisi seperti itu bisa membuat rugi. Makanya saat ini kalau saya dapat barang (sarang walet), langsung saya lempar (jual) lagi," kata Ardianur.

Hal serupa diungkapkan Wiyono, pelaku usaha sarang burung walet lainnya.

Menurut Wiyono, harga sarang burung walet turun hampir 50 persen dari harga normal karena jadwal penerbangan ke China semakin berkurang. 

Padahal konsumen terbesar selama ini dari China

"Kami berharap dinas terkait cepat menanggapi masalah turunnya harga sarang burung walet, karena mayoritas di Kotawaringin Timur ini banyak mengandalkan pendapatan dari hasil budi daya sarang burung walet," kata Wiyono.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com