Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Garam Rakyat Terjun Bebas, Petani Rugi Besar

Kompas.com - 31/01/2020, 23:39 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG.KOMPAS.com - Sejumlah petani garam di Jawa Tengah mengeluhkan harga garam yang menurun drastis selama memasuki tahun 2020.

Selain disebabkan musim kemarau yang berkepanjangan, harga garam yang anjlok ini juga dipengaruhi oleh impor garam yang dirasa berlebihan.

Akibatnya, petani garam di beberapa wilayah Jateng mengalami kerugian yang cukup besar lantaran produksi garam tak laku di pasaran.

Baca juga: Menteri KKP: Pemerintah Tak Biarkan Petambak Garam Sengsara

Ketua Koperasi Petani Garam di Rembang, H. Pupon mengatakan, harga garam pada tahun ini menurun drastis menjadi Rp 200 hingga Rp 300 per kilogram.

Sementara tahun lalu harga garam bisa mencapai Rp 1000 hingga Rp 1500 per kilogram.

"Tahun ini harga garam jeblok. Harganya turun jadi gak laku garamnya. Padahal produksinya melimpah. Itu kan gak sebanding dan gak nutup biaya operasional," ujar Pupon saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/01/2020).

Pupon mengeluhkan penurunan harga garam ini disebabkan karena kebutuhan impor garam yang berlebihan.

Padahal, stok produksi garam di wilayahnya melimpah pada saat musim kemarau.

"Ada 1.800 hektar tambak garam yang selama ini cuma dipasarkan di wilayah Jateng, Jabar dan Jakarta dengan harga rendah. Kalau bisa impornya di stop gitu sama pemerintah supaya harga garam rakyat berlaku lagi," keluhnya.

Sementara itu, Ketua Koperasi Petani Garam di Jepara Lafiq mengungkapkan, penurunan harga garam ini telah berdampak kerugian bagi para petani garam di wilayahnya.

Menurutnya, kebutuhan akan impor garam tidak memperhatikan nasib para petani garam.

"Impor garam ini sudah terlalu bebas, enggak melihat nasib petani garam indonesia. Kami jadi semakin rugi dan tak berdaya. Sekarang harganya sudah terjun bebas," katanya.

Dikatakannya, untuk wilayah Jepara sendiri terdapat 500 petani garam yang mampu memproduksi garam rakyat mencapai kisaran 6500 ton.

Baca juga: Impor Garam Industri 2020 Meningkat, Capai 2,9 Juta Ton

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah, Fendiawan Tiskiantoro mengatakan, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan perekonomian petani garam.

Di Jateng sendiri, jumlah produksi garam rakyat mencapai 736 ribu ton selama 2019 dengan total petani garam sejumlah 15.445 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com