Dia menceritakan, awalnya Riska terjatuh saat main voli di sekolah dan kakinya terbentur di lantai lapangan.
"Tapi dia masih bisa lanjut main voli. Jalan di sekolah masih lancar," sebut Erianto saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu.
Karena merasakan ngilu, Riska dibawa ke tukang urut. Tetapi menurut tukang urut kaki Riska tidak terkilir, namun hanya biasa saja.
Beberapa bulan setelah itu, kata Erianto, lutut Riska mulai membengkak. Sehingga Riska berjalan menggunakan tongkat.
"Waktu itu dia jatuh lagi karena tongkatnya terpeleset dan kakinya terlipat. Jadi setelah itu bengkak kakinya semakin besar," ujarnya.
Baca juga: Derita Maria, Mengidap Penyakit Tumor Ganas, Ingin Sembuh Tidak Ada Uang untuk Berobat
Dia mengatakan, saat itu belum diketahui bengkak di kaki Riska adalah tumor ganas. Tapi semakin hari semakin membesar.
Erianto dan keluarganya membawa Riska berobat ke rumah sakit Prima di Pekanbaru dengan menggunakan BPJS.
Dari hasil pemeriksaan medis, menyatakan Riska mengidap tumor ganas.
"Di rumah sakit prima tidak ada obatnya, jadi dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru," kata Erianto.
Baca juga: Kisah Bocah 3,5 Tahun Penderita Tumor Ganas, Hanya Bisa Terbaring dengan Perut Sebesar Bola Basket