Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Kematian Putrinya, Ayah Siswi SMP yang Tewas di Tasikmalaya Tak Pernah Datang ke Rumah

Kompas.com - 03/02/2020, 16:59 WIB
Irwan Nugraha,
Dony Aprian

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wati Fatmawati (46), ibu siswi SMP yang ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya di Tasikmalaya, menyebut selama ini ayah korban tak pernah berkunjung ke rumah.

Bahkan, saat acara tahlilan korban beberapa hari lalu tak pernah sekalipun datang untuk sekadar mendoakan mendiang anaknya yang ditemukan tewas mengenaskan tersebut sejak Senin (27/1/2020) lalu.

"Ayahnya orang yang tak bertanggung jawab, sejak diketahui meninggal sampai hari ini tak pernah datang dan berkunjung ke sini," jelas Wati, sembari menatap kosong ke arah pintu rumah saat ditanyai wartawan, Senin (3/2/2020) siang.

Baca juga: Polisi Pastikan Mayat Siswi SMP di Drainase Sekolah Tubuhnya Lengkap

Wati seakan enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait ayah korban yang bernama Budi Rahmat tersebut.

Namun, dirinya meyakini kalau kematian anaknya akibat korban pembunuhan oleh seseorang.

"Pokoknya saya ingin itu pelakunya cepat tertangkap oleh Polisi dan dihukum berat," kata dia.

Wati mengaku kalau selama ini, korban tak pernah memiliki teman-teman di sekolahnya yang berasal dari luar kampungnya.

Selama masa hidupnya pun, dirinya belum pernah melihat teman-teman sekolahnya bermain ke rumahnya.

"Paling ada teman dekatnya anak saya Silvia, itu juga anaknya asal kampung sini sama. Paling temannya itu yang suka sama anak saya semasa hidupnya," ungkapnya.

Baca juga: Ibu Siswi SMP yang Ditemukan Tewas di Drainase Sekolah Yakin Anaknya Dibunuh

Sementara itu, berbekal informasi dari ibu korban bahwa ayahnya selama ini bekerja di salah satu rumah makan bernuansa pedesaan di Jalan Letnan Harun Kota Tasikmalaya.

Namun, saat mengecek ke rumah makan tersebut, salah seorang pengelola menuturkan ayah korban sudah dua pekan ini tak masuk kerja.

"Udah dua minggu pak sudah enggak kerja-kerja. Gak tahu di mana orangnya sekarang," singkat salah seorang pengelola rumah makan itu yang enggan disebutkan namanya, Senin siang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com