Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Empat Golongan yang Diduga Terpapar Virus Corona dan Penjelasannya

Kompas.com - 30/01/2020, 17:30 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Guna mengenali gejala pasien yang terjangkit Virus Corona, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung telah menggolongkan beberapa jenis pasien yang menjadi perhatian.

Beberapa golongan ini dijelaskan dalam buku pedoman mengenai kesiapsiagaan menghadapi virus corona.

Baca juga: Tak Ingin Ada Virus Corona, Bali Akan Gelar Doa Bersama

Golongan pertama

Direktur Medik & Keperawatan dr. Nucki Nursjamsi mengatakan bahwa golongan pertama merupakan orang dalam pemantauan.

Pasien ini memiliki riwayat perjalanan ke China atau negara yang terjangkit selama 14 hari sebelum timbul gejala.

Lalu terdapat gejalanya demam, suhunya di atas 38 derajat dan gejala batuk pilek.

Baca juga: Cerita Keluarga Mahasiswa yang Terisolasi di Wuhan Khawatir Terjangkit Virus Corona

 

Ketiga kriteria ini, menurut Nucki, disebut orang dalam pemantauan.

"Intuk tipe ini tak perlu panik cukup, kontrol di pusat kesehatan terdekat dan disarankan isolasi diri di rumah tak perlu ke RSHS," kata Nucki di RSHS Bandung, Kamis (30/1/2020).

Baca juga: Ahli Patologi IPB: Virus Corona bisa Menyebar di Indonesia lewat Kelelawar Buah

 

Golongan kedua

Golongan kedua merupakan pasien dalam pengawasan.

Kriteria pasien ini apabila memiliki riwayat ke china atau negara yang terjangkit dalam 14 hari sebelum muncul.

Apabila orang tersebut kontak dengan pasien atau orang terkonfirmasi menderita virus corona (terbukti secara lab).

Gejala klinis demam, batuk pilek, atau gejala pnemounia atau infeksi paru dibuktikan dari pemeriksaan rontgen.

"Pasien dalam pengawasan ini harus di isolasi," ucap Nucki.

Baca juga: Benarkah Penularan Virus Corona Bisa Dicegah dengan Alkohol dan Bawang Putih?

Golongan ketiga

Golongan ketiga itu pasien probabel yakni pasien yang dalam pengawasan yang diperiksa untuk 2019-nCov tetapi inkonklusif  (tidak dapat disimpulkan).

Atau, seseorang dengan hasil konfirmasi positif pan-coronavirus atau Beta coronavirus.

"Pasien probabel yang terkonfirmasi dari hasil lab yaitu seperti yang kami lakukan dari kedua pasien ternyata negatif," katanya.

Baca juga: Dugaan Virus Corona di Kepri, 11 Orang Diobservasi, 1 Diisolasi

 

Golongan keempat

Golongan keempat adalah seseorang yang terinfeksi virus corona dengan hasil pemeriksaan laboratorium positif

Dengan adanya beberapa golongan diatas, Nucki menyampaikan bahwa pasien yang bisa di isolasi atau dirujuk ke RSHS adalah pasien dalam kelompok pengawasan.

Baca juga: RSUD M Yunus Bengkulu Pantau 1 Pasien Baru Pulang dari China dari Virus Corona

"Kami ingatkan dalam hal merujuk ada sistem informasi yang di jalankan rumah sakit. Pertama melakukan konfirmasi ke kita cek kesiapan," kata Nucki. 

"Setelah siap kami telfon ke rumah sakit yang merujuk, dan Rumah sakit yang merujuk harus datang pasien dengan alat pelindung diri lengkap." 

Baca juga: Tak Terpengaruh Virus Corona, Masih Banyak Turis asal China Kunjungi Candi Borobudur

 

Tipe dalam pemantauan

Sementara tipe orang dalam pemantauan, kata Nucki, kelompok ini tak peelu datang ke RSHS, tetapi cukup di pelayanan kesehatan atau pelayanan kesehatan primer.

"Orang dalam pemantauan ini memang ada demam batuk dan riwayat ke China. Cukup dilakukan isolasi diri," ucapnya.

"Sementara kriteria pasien dalam pengawasan, tipe dua ini harus dilakukan penanganan isolasi dan tidak boleh dirawat di rumah," imbuhnya.

Baca juga: Pengiriman Manggis Tasikmalaya ke China Dihentikan Akibat Wabah Virus Corona

Dalam beberapa hari ini, kata Nucki, sudah ada lima sampai enam pasien yang datang ke RSHS untuk rawat jalan.

"Tapi hal ini sebetulnya tak perlu datang ke RSHS, ke pelayanan lain pun bisa," ucapnya.

Baca juga: Mahasiswi Dinyatakan Negatif Virus Corona, Warga Madiun Diminta Tenang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com