Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumut Berpotensi Kehilangan Rp 5,2 Miliar Per Bulan Akibat Virus Corona

Kompas.com - 30/01/2020, 13:22 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Akibat merebaknya virus corona, Sumatera Utara (Sumut) berpotensi kehilangan pendapatan Rp 5,4 miliar setiap bulan dari sekitor pariwisata pada awal tahun ini. 

Penyebabnya, Pemerintah China melarang warganya bepergianpasca-merebaknya virus corona ke sejumlah negara. 

Hal itu disampaikan Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT), Arie Prasetyo, ketika dihubungi melalui aplikasi percakapan WhatsApp. 

Baca juga: Dampak Virus Corona, Jumlah Turis China di Bali Zoo Menurun

Ia mengatakan, pariwisata sangat terdampak oleh penyebaran virus Corona.

"Dengan merebaknya virus ini, banyak wisatawan yang membatalkan atau menunda perjalanan mereka,” katanya, Kamis (30/1/2020).

Baca juga: Dampak Virus Corona, 9.000 Turis China Batalkan Kunjungan ke Bali

 

Potensi pendapatan miliaran rupiah

Dijelaskannya, Sumatera Utara adalah salah satu tujuan penting bagi wisatawan asal China, selain Malaysia dan Singapura.

Maka dari itu, jumlah wisatawan dari China ke Sumut cukup tinggi.

"Rata-rata, wisatawan China yang ke Sumut tiap bulan antara 600 hingga 900 orang. Sementara, rata-rata kunjungan pada Desember dalam tiga tahun terkakhir mencapai 679 orang," katanya.

Baca juga: Tak Terpengaruh Virus Corona, Masih Banyak Turis asal China Kunjungi Candi Borobudur

Jika diasumsikan setiap wisatawan asal China menghabiskan Rp 7,8 juta, maka potensi kehilangan pendapatan dari wisatawan asal China mencapai Rp 5,2 miliar per bulan.

Jika virus ini berlanjut terus empat bulan sejak Desember 2019 lalu, maka potensi kerugian yang dialami mencapai Rp 18,9 miliar.

Sebab, biasanya pada akhir tahun dan diikuti oleh perayaan Imlek, wisatawan asal China banyak melancong ke beberapa belahan dunia, termasuk di Sumut.

Menurut perhitungannya, dalam empat bulan itu, wisatawan asal China yang masuk ke Sumut nyaris mencapai 2.500 orang.

Baca juga: Soal 150 Turis China ke Sumbar, Kemenkes Minta Masyarakat Tak Takut Berlebihan

 

Turis Malaysia dan Singapura turun

Data terakhir yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisatawan China yang masuk ke Sumut sepanjang Januari hingga November 2019 mencapai 7.909 orang.

Angka ini turun 1,09 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Wisatawan asal Malaysia dan Singapura merupakan yang tertinggi, 124.634 orang dan 16.779 orang.

Baca juga: Virus Corona Merebak, Warga Tetap Gemar Makan Olahan Daging Kelelawar

 

Sedangkan wisatawan asal China menempati urutan ketiga terbanyak yang masuk ke Sumut.

Hanya saja, kemungkinan besar angka kunjungan wisman dari Malaysia dan Singapura juga bakal menurun karena dua negara itu juga telah dilaporkan terdapat kasus corona. 

Baca juga: Virus Corona Merebak, Pedagang Kelelawar Pasar Burung Depok Solo Tak Khawatir dan Tetap Berjualan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com