Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Diduga Kena Virus MERS-CoV Sudah Seminggu Dirawat di RS Padang

Kompas.com - 30/01/2020, 12:25 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Seorang pasien terduga pengidap virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang.

Pasien mengalami demam, panas tinggi, batuk dan sesak nafas setelah pulang dari menjalani ibadah umrah di Mekkah.

Hal itu disampaikan Direktur Utama RSUP M Djamil Padang, Yusirwan Yusuf yang dihubungi Kompas.com, Kamis (30/1/2020).

Baca juga: Virus Mers-CoV Baru Ditemukan di Luar Lokasi Haji, Jemaah Tetap Diminta Waspada

"Pasien masuk ke RSUP M Djamil setelah dirujuk dari RS Yos Sudarso Padang pada Kamis (23/1/2020) lalu. Hingga kini masih dirawat di RSUP M Djamil Padang," kata Yusirwan. 

Yusirwan mengatakan saat ini, RSUP M Djamil Padang masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari pasien untuk memastikan apakah positif atau negatif terinfeksi virus mematikan itu.

Baca juga: Cegah MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Tak Berfoto dengan Unta

 

Dirawat di ruang isolasi

"Kita masih menunggu hasil laboratoriumnya untuk memastikan pasien terinfeksi Mers-CoV atau tidak," jelas Yusirwan.

Yusirwan menyebutkan saat ini pasien sedang dirawat di ruangan isolasi sehingga tidak ada kontak dengan orang luar untuk mengantisipasi penyebaran virus.

Baca juga: 3 Warga Palangkaraya Diduga Derita MERS CoV

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan secara intensif, menurut Yusirwan pasien sudah mengalami perbaikan.

"Kondisinya sudah bagus dibandingkan saat dia masuk ke RSUP M Djamil Padang. Namun demikian, kita tetap menunggu hasil laboratoriumnya," jelas Yusirwan.

Baca juga: Banyuwangi, Sediakan Ruang Isolasi untuk Pasien MERS-CoV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com