Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Belikan Tiket Pulang Kampung untuk Perempuan Wonosobo yang 28 Tahun Merantau di Palu

Kompas.com - 30/01/2020, 05:30 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tak menduga bisa bertemu dengan Suripah warga asal Wonosobo, Jateng saat kunjungannya ke Palu, Sulawesi Tengah pada Selasa (28/01/2020).

Ganjar bertemu  Suripah ketika acara silaturahmi relawan PMI dan warga Jateng di Kampung Nelayan, Palu.

Suripah yang sudah merantau selama 28 tahun ini datang diajak oleh seorang ulama setempat yang bernama KH Ahmad Sobar.

Baca juga: Ganjar Resmikan 8 Bangunan Publik Pascagempa Palu, Sigi, dan Donggala

Mendengar Ganjar akan ke Palu, Sobar berinisiatif mengajak  Suripah.

Hingga diutarakannya keinginan wanita 50 tahun itu untuk pulang ke kampung halaman.

"Mbah Suripah asli Kalibawang, Wonosobo. Ternyata sejak merantau tahun 1991, belum pernah pulang karena tak punya uang. Tadinya mau tak ajak pulang bareng hari ini, ternyata maunya nunggu puasa besok. Ya sudah besok Ramadan saya bantu pulang. Sehat-sehat nggih Mbah Suripah," kata Ganjar dalam unggahan video di instagramnya, Rabu (29/1/2020).

Sebelumnya, di dalam video tersebut tampak Ganjar dan  Suripah tengah bercanda dan tertawa bersama.

"Wes beres, tak tukokke tiket tak sangoni (Sudah beres, tak belikan tiket. Tak kasih uang saku)," jelas Ganjar dalam video yang berdurasi 2 menit 20 detik tersebut.

"Matur suwun, (terima kasih)," jawab  Suripah dengan raut muka bahagia.

Selanjutnya, Ganjar sempat komunikasi video call dengan keponakan Suripah yang bernama Puji di Wonosobo.

Setelah dikatakan Suripah akan pulang dengan bantuan Ganjar, keluarga Suripah senang bukan kepalang.

"Saya akan jemput di Yogyakarta nanti Pak yang dekat, siap Pak terima kasih," kata Puji keponakan Suripah.

Baca juga: Ganjar Terima Laporan Ada Tiga Orang yang Diduga Terjangkit Corona di Jawa Tengah

Seperti ditulis humas.jatengprov.go.id, Suripah bercerita, pada 1991 dia bersama suami bertransmigrasi ke Lalundu, Donggala, Sulawesi Tengah.

Dia meninggalkan anak semata wayang untuk dirawat ibunya di Wonosobo.

"Saya ke sini tahun 1991 bersama suami, tapi kemudian bercerai. Suami pulang ke Jawa, saya tetap di sini, menikah lagi dengan orang sini," kata Suripah.

Sejak itu, Suripah tak pernah pulang. Suami keduanya ini seorang pekerja serabutan. Keduanya tinggal di rumah sangat sederhana di Tulo La Rantean Kabupaten Sigi.

Uang yang dikumpulkan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, tak pernah bisa membawa Suripah pulang ke tanah kelahirannya di Pengarengan Kalibawang.

Hingga dua bulan lalu, Suripah bertemu Ahmad Sobar, guru ngaji di Kerukunan Keluarga Jawa. Sobar pun tergerak mencari keluarga Suripah di Wonosobo lewat koleganya.

"Akhirnya ketemu keluarganya, saya dapat nomor telepon keponakannya. Tapi sama-sama tidak punya (uang) jadi belum bisa pulang juga," kata Sobar.

Mendengar Ganjar akan ke Palu, Sobar berinisiatif mengajak Suripah. Dia mengutarakan keinginan wanita 50 tahun itu pulang kampung.

"Pulang kampung, Pak," kata  Suripah, mengulangi ucapan Sobar.

Mendengar keinginan Suripah itu, Ganjar langsung menawarkan Suripah pulang bersamanya esok harinya. Namun Suripah menawar. Ia ingin pulang saat ramadan sekalian berlebaran di Wonosobo.

Ia juga menuturkan kepulangannya tidak selamanya. Setelah beberapa lama di Wonosobo, ia akan kembali lagi ke Palu.

"Saya sudah ada suami di sini, bagaimana kalau saya tinggal pulang terus. Saya pulang sebentar saja menengok anak, dulu saya tinggal masih umur 3 tahun, katanya sekarang sudah menikah," kata Suripah.

Suripah sendiri berulang-ulang menyatakan rasa syukur dan terimakasihnya. Raut wajahnya yang semula muram berubah ceria dan penuh tawa.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com