Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah Bertambah Jadi 7 Orang

Kompas.com - 29/01/2020, 18:41 WIB
Oryza Pasaribu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TAPANULI TENGAH,KOMPAS.com - Setelah dikabarkan tiga warga tewas akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kecamatan Barus dan Andam Dewi, Tapanuli Tengah, pihak BPBD menyebut korban kembali bertambah.

Menurut keterangan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tapanuli Tengah Safaruddin Nanda Nasution, sampai saat ini jumlah korban tewas mencapai tujuh orang.

"Sudah tujuh orang," kata Nanda Nasution kepada kompas.com, Rabu (29/1/2020) sore.

Baca juga: Banjir dan Longsor Landa Tapanuli Tengah, 3 Tewas, 22 Luka, 700 KK Mengungsi

"Dua orang, yaitu pasangan suami isteri yang hanyut terbawa arus banjir di Kecamatan Barus, dan lima orang warga yang tertimbun longsor di Bonan Dolok, Kecamatan Andam Dewi." 

Lima warga yang tertimbun longsor, kata Nanda berhasil dievakuasi pada waktu yang berbeda.

Berikut waktu evakuasinya. 

Baca juga: Banjir Terjang 7 Desa di Tapanuli Tengah, 2 Orang Meninggal

 

Waktu evakuasi

Rabu (29/1/2020) pukul 08.00 WIB, Tim Gabungan SAR lebih dulu menemukan Marpaung (50), salah satu warga yang tertimbun longsor.

Proses evakuasi terus dilanjutkan, dan pada pukul 11.00 WIB, dua warga atas nama Juster Sitorus (55) dan Abdul Rahman (72) ikut ditemukan.

Lalu sekitar pukul 12.30 WIB, satu wanita bernama Pardamean Manalu (85) juga ditemukan.

Kemudian selanjutnya, sekitar pukul 12.50 WIB, petugas menemukan satu warga atas nama Esrin Pane (48).

Baca juga: Gubernur Edy Sebut Tapanuli Tengah Miskin hingga Bupati Marah, IMM: Gaya Komunikasi Pak Edy Terbuka

"Lima korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan semuanya ditemukan tertimpa material banjir, kayu beton dan lumpur," kata Nanda. 

Nanda menduga, lima korban tersebut tidak dapat menyelamatkan diri ketika longsor dan banjir datang menerjang tempat mereka di Bonan Dolok, Andam Dewi Tapanuli Tengah.

"Dan lima jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarganya," ujar Nanda.

Baca juga: Kepala Desa di Tapanuli Tengah Kecam Pernyataan Edy Rahmayadi

 

700 kk mengungsi

Sebelumnya diberitakan, hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah dan sekitarnya pada Selasa (28/1/2020) sore hingga Rabu (29/1/2020) dini hari. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tapteng Safaruddin Nanda Nasution mengatakan, banjir disebabkan luapan Sungai Aek Sirahar yang berada di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah.

Akibat luapan tersebut, sedikitnya tujuh desa dan kelurahan terendam air dengan  ketinggian mencapai 2,5 meter.

Baca juga: Kuis Sepeda Jokowi di Barus Tapanuli Tengah

Adapun daerah yang terendam banjir yaitu Desa Kampung Mudik, Desa Pasar Tarandam, Desa Bungo Tanjung, Desa Kinali, Desa Ujung Batu, Kelurahan Batu Gerigis, dan Kelurahan Padang Masiang.

"Akibat kejadian banjir ini sedikitnya 700 keluarga mengungsi," ujar Nanda ketika dikonfirmasi lewat telepon, Rabu (29/1/2020).

Baca juga: Jokowi Kunjungi Tapanuli Tengah, Sekda Bilang Doa Kami Terjawab

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com