ACEH UTARA, KOMPAS.com - Tim Polres Lhokseumawe, memeriksa empat pengurus Sunda Empire Aceh.
Mereka ini berasal dari swasta dan pegawai honorer di kantor pemerintah.
Wakil Kepala Polisi Resor Lhokseumawe, Kompol Ahzan, Rabu (29/1/2020) kepada Kompas.com, menyebutkan, dua pengurus di antaranya yang diperiksa adalah MS, pria asal Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara.
Baca juga: Jadi Tersangka, 3 Petinggi Sunda Empire Akan Diperiksa Kejiwaannya
Lalu A, pegawai honorer salah satu kantor pemerintah di Lhokseumawe.
“Totalnya kita sudah mintai keterangan, sejenis wawancara begitu pada MS dan kawan-kawannya. Mereka sejauh yang kita lihat itu kegiatannya vakum sekarang ini. Tidak ada lagi aktivitas,” kata Ahzan.
Dia menyebutkan, kegiatan mereka di Aceh baru sebatas sosialisasi.
Mereka seakan-akan memiliki pendanaan yang cukup dari Bank Dunia dan Bank Swiss untuk menjalankan program sosial di Aceh.
“Jadi kita tidak melihat ada unsur pidananya. Itu hasil pemeriksaan kita selama ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sunda Empire mengklaim sebagai tatatan kekaisaran dunia.
Baca juga: Ditetapkan sebagai Tersangka, 3 Petinggi Sunda Empire Terancam 10 Tahun Penjara
Seluruh negara harus mendaftar ulang pada Agustus 2020.
Polda Jawa Barat sudah menetapkan tiga tersangka terhadap petinggi Sunda Empire di Bandung untuk kasus penyebaran informasi bohong.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.