Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Gubernur Akui Angka Stunting di Maluku Tinggi, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 28/01/2020, 22:27 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

Meski demikian, Widya mengajak langsung masyarakat di berbagai pelosok Maluku menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Selama 2019, dia sudah turun ke tiga kabupaten yang menjadi lokasi kasus stunting yakni di desa Kawa di Kabupaten Seram Bagian Barat, desa Wakua di Kepulauan Aru, serta desa Piliana dan Mosso di Maluku Tengah.

Setelah melihat langsung kondisi masyarakat, menurut Widya, kasus stunting di Maluku masih bisa dicegah, karena daerah Maluku cukup subur dan kekayaan lautnya berlimpah, sehingga kebutuhan protein cukup tersedia.

Kebutuhan akan protein bersumber dari ikan-ikan, atau dari umbi-umbian yang mudah ditemukan oleh masyarakat.

Kelemahan lain yang membuat kasus stunting cukup tinggi di Maluku, menurut Widya, karena koordinasi lintas sektor sebelumnya sangat lemah.

Untuk itu, Widya mengajak para pimpinan perangkat daerah, baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten dan Kota untuk melihat secara langsung permasalahan di masyarakat dan bersama-sama mencari solusinya.

Baca juga: Tim SAR Hentikan Pencarian Kapal Panji Saputra yang Hilang di Maluku

Untuk akselerasi dan mendorong percepatan penurunan angka stunting, Widya juga melibatkan peran serta Ketua Tim Penggerak PKK di tingkat Kabupaten dan Kota, dengan mengukuhkan 11 Ketua Tim Penggerak PKK sebagai Bunda Parenting di daerahnya masing-masing.

Saat ini telah ditandatangani komitmen bersama Gubernur dan seluruh Bupati dan Wali Kota di Provinsi Maluku untuk mendorong percepatan penurunan kemiskinan dan stunting.

Rencananya, Widya akan mengunjungi tiga kabupaten lain yang juga tinggi kasus stuntingnya, yakni Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku Tenggara, dan Maluku Barat Daya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com