Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terkini Antisipasi Wabah Corona, Imbauan Presiden Jokowi hingga Pesawat Disemprot

Kompas.com - 27/01/2020, 17:14 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati terkait merebaknya wabah virus corona.

Menurutnya, pemerintah terus berupaya melakukan pengawasan agar virus tersebut tidak menjalar di Indonesia. 

Sementara itu, sejumlah rumah sakit mengisolasi sejumlah pasien yang diindikasi terjangkit virus yang diketahui berasal di Kota Wuhan, China.

Tindakan antisipasi juga dilakukan oleh pihak otoritas Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai di Bali, dengan melakukan penyemprotan disinfektan ke pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 2168 yang baru saja tiba dari China.

Lalu, para orangtua mahasiswa yang terjebak di Wuhan juga memohon kepada Presiden Jokowi untuk segera memulangkan putra-putri mereka. 

Berikut ini sejumlah fakta terkait wabah virus corona:

1. Seorang warga Jambi diisolasi

Seorang warga Jambi mengeluh batuk dan pilek usai pulang dari Wuhan, China. Setelah sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta, pasien tersebut segera dirujuk ke RSUD Raden Mattaher, Jambi, Sabtu (25/1/2020).

Pihak rumah sakit segera mengisolasi pasien tersebut dan melakukan perawatan intensif.

"Kita sudah siapkan ruang isolasi khusus untuk pasien diduga terkena penyakit Wuhan, Pneumonia," ujar Wakil Direktur Pelayanan dan Keperawatan RSUD Raden Mattaher Jambi, Dewi Lestari, seperti dikutip dari Tribun Jambi.

Baca juga: Orangtua Mahasiswa Aceh: Pak Jokowi, Pulangkan Anak Kami dari Wuhan...

2. Mahasiswa terisolasi di Wuhan

foto dok Dinsos Aceh, Sejumlah mahasiswa asal Aceh yang terisolasi di Wuhan, Minggu (26/01/2020).KOMPAS.COM/TEUKU UMAR foto dok Dinsos Aceh, Sejumlah mahasiswa asal Aceh yang terisolasi di Wuhan, Minggu (26/01/2020).

Sejumlah mahasiswa Indonesia terjebak di Kota Wuhan pasca-merebaknya wabah virus corona.

Salah satunya adalah Yayu Indah Maharini (20), asal Kendarai, Sulawesi Tenggara (Sultra). Menurut ayah kandung Yayu, Hidayatullah, kontak terakhir terjadi pada Sabtu (25/1/2020).

Saat itu, mantan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra periode 2013-2018 tersebut mengaku anaknya dalam kondisi sehat.

Namun, pemerintah setempat melarang putri dan para mahasiswa lainnya untuk keluar asrama.

"Alhamdulillah dalam keadaan sehat walafiat. Sudah empat hari, semenjak mulai gencar pemberitaan bahaya akibat dari virus corona ini, saya dan ibunya tidak bisa tidur nyenyak makan pun tidak enak. Kami terjaga di depan televisi, menunggu dan melakukan kontak setiap saat dengan pihak KBRI di Beijing serta perhimpunan mahasiswa di sana," kata Hidayatullah saat dihubungi via WhatApps, Senin (27/1/2020)

Baca juga: Putrinya Terisolasi di Wuhan karena Virus Corona, Mantan Ketua KPU Sultra: Tidur Tak Nyenyak

3. Berharap kepada Presiden Jokowi

Rosnawati, asal Desa Cot Seutuy, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh UtaraDokumen Pribadi Rosnawati, asal Desa Cot Seutuy, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara

Sementara itu, sejumlah orangtua mahasiswa asal Aceh juga bernasib serupa. Putra-putri mereja saat ini masih terisolasi di Wuhan, China.

Mereka pun meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera memulangkan seluruh mahasiswa tersebut ke tanah air.

“Anak saya kuliah di HUS jurusan psikologi semester satu. Dia di Provinsi Hubei, China," kata Rosnawati warga Desa Cot Seutuy, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara itu.

"Saya harap Presiden dan Gubernur Aceh memulangkan anak kami dari sana untuk sementara waktu. Ini sungguh menakutkan,” katanya.

Baca juga: RSUP Wahidin Makassar Periksa Pasien yang Baru Pulang dari China, Hasilnya Negatif Virus Corona

4. Pesawat tiba dari China disemprot disinfektan

Otoritas Bandara Periksa Crew Lion Air yang Tiba dari Wuhan di Bandara Ngurah Rai, Minggu (26/1/2020) malam.Dok. Otban Wilayah IV Otoritas Bandara Periksa Crew Lion Air yang Tiba dari Wuhan di Bandara Ngurah Rai, Minggu (26/1/2020) malam.

Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Elfi Amir membenarkan ada tindakan antisipasi penyebaran virus corona di pesawat Lion Air di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai.

Elfi menjelaskan, pesawat yang tiba dari China tersebut tidak membawa penumpang, hanya membawa 9 orang kru dan dua engineer on board.

Setelah pemeriksaan, ia menyatakan tidak menemukan indikasi adanya virus corona.

"Tidak ada suspect terjangkit corona virus," kata Elfi, Senin (27/1/2020) pagi.

Baca juga: Datang dari China, Pesawat Lion Air Disemprot Cairan Disinfektan Hindari Virus Corona

5. Kunjungan ratusan wisatawan asal China diminta dipercepat

Wisatawan asal Kunming, Provinsi Yunnan, China berebut mendapatkan kelapa muda yang disuguhkan di STIB Pariaman, Sumatera Barat. Wisatawan asal Kunming, Provinsi Yunnan, China berebut mendapatkan kelapa muda yang disuguhkan di STIB Pariaman, Sumatera Barat.

Pemerintah provinsi Sumatera Barat (Sumbar) meminta waktu kunjungan 150 wisatawan asal China di Sumbar untuk dipercepat.

Menurut Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, hal itu disebabkan adanya penolakan dari sejumlah masyarakat.

"Ini kan menyangkut hubungan luar negeri. Jadi kita sedang bernegosiasi dengan pihak China dan travel agen agar kunjungannya di Sumbar dipersingkat saja," kata Nasrul Abit yang dihubungi Kompas.com, Minggu (26/1/2020) malam.

Selain itu, Nasrul juga ingin menunda kunjungan dua kelompok wisatawan China lainnya yang dijadwalkan ke Sumatera Barat.

"Ini kan sudah ada penolakan dari masyarakat. Jadi untuk kunjungan berikutnya kita tunda dulu," kata Nasrul Abit.

Seperti diketahui, ratusan wisatawan dari China tersebut tiba di Bandara Internasional Minangkabau pada Minggu (26/1/2020) 06.24 WIB.

Mereka rencananya akan melawat ke sejumlah destinasi wisata di Sumatera Barat selama lima hari, antara lain mengunjungi Pariaman, Bukittinggi, Tanah Datar, Padang dan Kawasan Mandeh.

Baca juga: Ada Penolakan dari Warga, Wagub Sumbar Minta Kepulangan Turis China Dipercepat

6. Imbauan Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meninjau Kapal Selam Alugoro-405 di PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020). Keberhasilan pembangunan kapal selam KRI Alugoro-405 menjadikan Indonesia satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam.SETPRES/AGUS SUPARTO Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meninjau Kapal Selam Alugoro-405 di PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020). Keberhasilan pembangunan kapal selam KRI Alugoro-405 menjadikan Indonesia satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam.

Selain itu, Presiden Jokowi juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati terkait wabah kasus corona.

"Saya kira sudah saya sampaikan berkali-kali, yang paling penting kita waspada, yang paling penting kita hati-hati," kata Jokowi.

Lalu, terkait sejumlah warga negara Indonesia yang masih ada di Kota Wuhan, Jokowi mengakui salah satu hal yang masih sulit dilakukan adalah memberi pasokan logistik.

Baca juga: Presiden Jokowi: KBRI Terus Pantau Kondisi WNI di Wuhan

(Penulis: Kontributor Lhokseumawe, Masriadi, Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati, Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Setyo Puji, David Oliver Purba, Aprillia Ika, Pythag Kurniati, Michael Hangga Wismabrata)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com