Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi: KBRI Terus Pantau Kondisi WNI di Wuhan

Kompas.com - 27/01/2020, 16:48 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing terus memantau perkembangan para warga negara Indonesia yang terjebak di Kota Wuhan, China, pasca-merebaknya wabah virus corona.

Hal itu disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam keterangan resminya di Surabaya, Senin (27/1/2020).

"Ya sementara masih berada di sana, dan saya kira KBRI sudah secara detail mengikuti, baik hal-hal yang paling seperti yang berkaitan dengan logistik, karena aturan main untuk masuk kesana sangat ketat sekali. Yang kedua apalagi kita akan kirimkan logsitik, ini masih dalam proses pendalaman oleh KBRI kita agar semua terlayani dan berjalan dengan baik," kata Presiden Jokowi. 

Baca juga: Terisolasi di Asrama, 12 Mahasiswa Unesa di Wuhan Makan Mi Instan

Seperti diketahui, sejumlah mahasiswa dari Indonesia yang tengah belajar di China, terjebak setelah kasus wabah virus corona.

Salah satunya adalah Yayu Indah Maharini (20), asal Kendarai, Sulawesi Tenggara (Sultra). Menurut ayah kandung Yayu, Hidayatullah, kontak terakhir terjadi pada Sabtu (25/1/2020).

Saat itu, mantan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra periode 2013-2018 tersebut mengaku anaknya dalam kondisi sehat.

Namun, pemerintah setempat melarang putri dan para mahasiswa lainnya untuk keluar asrama.

"Mereka sekarang dilarang keluar dari asrama. Saat ini saya sementara fokus dan konsentrasi dengan KBRI di Beijing untuk selalu mengetahui perkembangan keadaan anak saya dan anak-anak Sultra lainnya yang menempuh pendidikan di Wuhan Provinsi Hubey tersebut," jelas Hidayatullah.

Makan mi instant

Sementara itu, sebanyak 12 mahasiswa Universitas Negeri Surabaya ( Unesa) yang tengah menempuh program beasiswa pendidikan di Central China Normal University (CCNU), Wuhan, Provinsi Hubei, China Tengah, terpaksa makan mi instan untuk bertahan.

Menurut Rektor Unesa, Nurhasan, kondisi 12 mahasiswanya tersebut dipastikan dalam kondisi sehat.

"Mereka alhamdulillah masih sehat. Sampai saat ini belum diperbolehkan keluar dari asrama. Makannya mi instan," tuturnya. (Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: Setyo Puji)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com