Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pohon Kurma yang Hebohkan Warga: Dikira Pohon Salak hingga Berbuah Saat Ramadan

Kompas.com - 18/01/2020, 06:06 WIB
Pythag Kurniati

Editor

"Harus pakai kalimat-kalimat toyyibah (baik)," lanjut dia, yang menurutnya didasari atas ajaran kitab agama Islam.

Adapun motivasinya mengembangkan pohon kurma ialah karena setelah melihat banyak pohon di daerahnya yang mati.

Dia ingin menanam pohon yang memiliki nilai ekonomis, pohon kurma pun menjadi pilihan.

Baca juga: Kenangan Sinta Nuriyah kepada Habibie dalam Sekotak Kurma...

4. Berbuah saat Ramadan

Masjid Agung Al Barkah, Jalan Veteran, Bekasi Selatan, Kota Bekasi juga menjadi bukti bahwa pohon kurma dapat tumbuh di Indonesia.

Penanaman pohon kurma dilakukan sejak 2004. Kurma dipilih agar suasana masjid terasa seperti di Timur Tengah.

"Awalnya tidak ada kesengajaan, masjid kan identik dengan pohon kurma, nah awalnya untuk hiasan saja, kita beli bibitnya di daerah Banten. Beberapa tahun kemudian (pohon kurma) berkembang hingga bisa berbuah sampai sekarang," kata Sekretaris Dewan Kemakmuran Masjid Al Barkar, Wahyu Alamsyah, Rabu (8/5/2019).

Awalnya ada 12 pohon kurma yang ditanam dan dapat tumbuh besar, namun hanya tiga yang berbuah.

Lama-kelamaan pohon-pohon gugur hingga tersisa 6 pohon, namun hanya satu yang masih berbuah.

Uniknya, pohon tersebut berbuah saat bulan Ramadan dan baru bisa dipanen sebelum atau sesudah Idul Fitri.

"Biasanya setelah lebaran panennya biar (kurma) lebih besar dan enak dimakan kalau sekarang belum matang, masih hijau dia, cuma (kurma Bekasi) beda dengan yang seperti di Madinah. (Kurma Bekasi) bisa dibilang kurma muda, tapi sama-sama manis," tutur Wahyu.

Adapun satu pohon kurma bisa menghasilkan ribuan buah kurma saat panen. Kurma akan dibagi-bagikan kepada jemaah masjid.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Irwan Nugraha, Karnia Septia, Dean Pahrevi, M. Agus Fauzul | Editor: Farid Assifa, David Oliver Purba, Icha Rastika, Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com