Pasalnya, pohon kurma biasanya dijumpai di daerah panas seperti Arab Saudi.
Sedangkan Tasikmalaya selalu diguyur hujan beberapa pekan terakhir.
Warga semakin takjub setelah melihat pohon tersebut berbuah lebat.
Seorang warga mengaku heran dengan keberadaan pohon kurma tersebut.
"Aneh saja Pak, di Tasikmalaya ada pohon kurma berbuah seperti ini. Mungkin ini baru di Kota Tasikmalaya ada pohon kurma berbuah seperti di Arab Saudi," jelas Asep.
Warga lainnya, Kurdi mengatakan pohon tersebut sudah berdiri sejak beberapa tahun lalu namun belum pernah berbuah selebat tahun ini.
"Kalau tahun-tahun kemarin terlihat ada beberapa aja buahnya sedikit. Enggak seperti sekarang buahnya lumayan banyak," ujarnya.
Banyak warga yang datang dan berswafoto di bawah pohon kurma itu.
Baca juga: Dugaan Investasi Bodong, Ratusan Nasabah Gugat PT Kampung Kurma di Bogor
Pengasuh Pondok Pesantren Pari Ulu Kediri, Mustain Anshori, beberapa tahun terakhir melakukan penelitian untuk mengembangkan tanaman kurma di wilayah tropis.
Penelitian ini bersifat swadaya dan dilakukan di green house rumahnya.
Sudah ada 16 jenis kurma yang dia teliti. Hasilnya, ada yang berbuah setelah 3,5 tahun, ada yang 2 tahun.
"Penelitian pertama, pohon usia 3,5 tahun berbuah dan panen usia 4 tahun," ujar Mustain saat ditemui di lahannya di Pari Ulu, Kecamatan Gurah, Juli 2019 lalu.
Dalam penelitiannya, bibit-bibit kurma ditanam di pot ataupun polibag. Sedangkan di lahan yang lebih luas, masih dalam penelitiannya.
Tak hanya memberikan pupuk dan air secara terukur, dia juga memberikan 'kasih sayang' selayaknya makhluk hidup, yakni dengan memberikan ucapan kalimat positif.