Baju itu berwarna hitam semacam seragam serdadu pengibar bendera. Kancing emas berbaris di sisi kanan kiri depan badan dari atas ke bawah.
Terdapat pangkat bertuliskan aksara jawa di pundak, bordiran keemasan di lengan bawah dan sekitaran kerah baju.
"Istri belum tahu waktu itu. Saya dapat pakaian Kamis, saya pakai di sana (sebelum kirab). Kalau saya pakai sejak dari sini (Cogenaran), bisa heboh kampung," kata Kasnan.
Baca juga: Motif Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire, Kenapa Banyak Pengikutnya?
Ayah empat anak ini senang menjalin perteman. Hal itu yang membuatnya mau beberapa kali ikut acara yang digelar Keraton Agung Sejagat.
Namun, ia belum sepenuhnya yakin akan terlibat di dalam komunitas ini. Ia berharap menemukan hal positif setelah membuka jaringan pertemanan.
Dalam berbagai pertemuan itu, kenang Kasnan, lebih banyak membicarakan soal kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan, diawali mendata warga yang layak mendapat uluran bantuan.