Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh, Sumedang Jauh dari Laut, Tapi Air Artesis di Tengah Kota Ini Rasa Asin

Kompas.com - 17/01/2020, 15:38 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Warga Lingkungan Cipeuteuy Baru, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang dihebohkan dengan adanya sumur artesis yang mengeluarkan air asin.

Adanya air asin di tengah kota Sumedang ini pun membuat heboh warga Sumedang setelah viral di media sosial Facebook.

Warga merasa aneh karena wilayah Kabupaten Sumedang jauh dari wilayah perairan laut.

Ketua RT 04/06, Lingkungan Cipeuteuy Baru, Edi Jubaedi (56) mengatakan, sumur artesis di lingkungannya ini awal dibangun bulan Agustus 2019 dan selesai pertengahan Desember 2019, lalu.

Baca juga: Konsumsi Air Asin, Warga Pulau Ende: Kami Sangat Rindu Minum Air Tawar

Sumur artesis ini merupakan bantuan dari Badan Geologi Kementerian ESDM tahun 2019.

Kedalaman sumur artesis 125 meter, dengan debit air 2 liter per detik. Saat ini, air artesis ditampung melalui toren berkapasitas 5.300 liter per 30 menit.

Edi menuturkan, saat pertama kali air keluar dari sumur bor, sebelumnya tidak berasa asin.

Namun, selesai dibangun dan mulai dimanfaatkan, ia dan warga lainnya mulai merasakan bahwa air yang keluar berasa asin.

Saat mulai diketahui air dari sumur itu asin, ia langsung menghubungi pihak Geologi.

Baca juga: Proyek Penyulingan Air Laut Rp 14 M Tak Berfungsi, Warga Pulau Ende Minum Air Asin

Kemudian, dari Badan Geologi menyarankan untuk uji lab di Geologi Bandung.

"Hasil uji lab yang keluar tanggal 16 Januari (2020) kemarin, menyatakan bahwa airnya memang rasa asin, warna jernih, dengan PH 7. PH-nya ini menurut Geologi sangat bagus karena memilih PH tinggi," ujar Edi kepada KOMPAS.com di lokasi sumur artesis di Lingkungan Cipeuteuy Baru, Jumat (17/1/2020) siang.

Edi menyebutkan, sebelumnya, air dari sumur artesis ini digunakan warga untuk minum, mandi dan cuci.

Namun, setelah hasil uji lab keluar dan dinyatakan air rasa asin ini tidak layak konsumsi, pihak RT mengimbau warga untuk tidak lagi menjadikan air tersebut untuk konsumsi atau minum.

"Karena hasil uji lab, air ini tidak layak minum, maka untuk sementara kami mengimbau warga untuk tidak meminumnya atau menjadikan air itu sebagai sumber minum," tutur Edi.

Edi mengatakan, latarbelakang dibangunnya sumur artesis ini karena tiap musim kemarau, wilayahnya kerap dilanda kekeringan.

Baca juga: Puluhan Tahun Merdeka, Kapan Kami Tak Minum Air Asin Lagi…

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com