Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macan Tutul Ditemukan Mati Dekat Kandang Sapi di Pati

Kompas.com - 14/01/2020, 19:26 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PATI, KOMPAS.com - Seekor macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) ditemukan mati di kawasan hutan Pegunungan Muria, Kabupaten Pati, Jawa Tengah

Bangkai spesies yang terancam punah itu ditemukan terkapar tidak jauh dari kandang sapi milik warga di Desa Plukaran, Kecamatan Gembong.

Pejabat Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng, Budi Santoso, menyampaikan, dari hasil identifikasi macan tutul yang ditemukan oleh warga setempat itu berjenis kelamin jantan dan diperkirakan berumur 1,5 tahun.

Baca juga: 13 Macan Tutul Terekam Kamera Trap di Gunung Muria, Ada Betina dan 2 Anaknya

Semula warga setempat mencium bau busuk yang menyengat dan setelah ditelusuri ternyata bangkai macan tutul tergeletak di kebun sekar gading yang berjarak 50 meter dari kandang sapi warga, Minggu (12/1/2020) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Saat ditemukan oleh warga, kondisi anus macan tutul tersebut berdarah.

"Warga kemudian menguburkannya. Warga saat itu menduga macan tutul habis melahirkan karena anus berdarah. Perisitiwa ini didokumentasikan warga hingga foto dan video viral di media sosial," terang Budi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/1/2020).

Baca juga: Fakta Petani Kopi Tewas Diterkam Macan Tutul, Peristiwa Serupa Pernah Terjadi 50 Tahun Lalu

Menerima informasi tersebut, tim BKSDA Jateng kemudian mengevakuasi dan mengambil bangkai macan tutul untuk diperiksa lebih lanjut.

 

BKSDA Jateng pun menggandeng dokter hewan dalam proses nekropsi (bedah bangkai) untuk mengetahui penyebab kematian macan tutul.

Dari hasil pemeriksaan dengan fasilitas sinar x-ray di klinik hewan tidak ditemukan adanya proyektil, benda asing maupun luka baru di fisik macan tutul.

Struktur tulang macan tutul juga tak mengalami perubahan.

"Selanjutnya akan dilakukan uji laboratorium lambung dan usus di Departemen Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com