Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Tarmuji Jualan Roti Keliling Sambil Gendong Putrinya yang Lumpuh Layuh, Ini Faktanya

Kompas.com - 11/01/2020, 06:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Tarmuji (52), warga Desa Tegaldowo, Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, terpaksa berjualan roti sambil menggendong anaknya, Fitri Agustina (6,5), yang menderita lumpuh layuh.

Hal itu dilakukannya sejak istrinya, Sitiyah, meninggal dunia Agustus 2019 lalu. Dengan alasan tak ada yang menjaga Fitri di rumah, Tarmuji pun terpaksa mengajak Fitri berkeliling jualan roti. 

Sementara itu, kakak kandung Fitri, Tika Novianti, masih harus bersekolah. Upah dari berjualan tersebut akan digunakan Tarmuji untuk biaya sekolah dan renovasi rumahnya yang terkena air rob. 

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk membantu perjuangan Pak Tarmuji. Sumbangkan rezeki Anda untuk membantu meringankan beban mereka dengan cara klik di sini untuk donasi.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Berjualan hingga ke wilayah kota

Setiap hari, Tarmuji berkeliling jajakan roti bersama putrinya dari pagi hingga menjelang petang hari.

"Kalau jualan saya gendong di depan motor keliling kabupaten, bahkan Kota Pekalongan, seperti di Pasar Batik Setono," kata Tarmuji di rumahnya, Jumat (10/1/2020).

Dirinya pun mengaku kasihan dengan putrinya harus ikut bekerja, apalagi saat musim hujan tiba.

Namun, karena desakan ekonomi, dirinya terpaksa melakukan hal tersebut.

Baca juga: Tarmuji Jualan Roti Keliling Sambil Gendong Anak dengan Motor yang Remnya Blong

2. Mendapat simpati warga

Tarmuji menyuapi anaknya yang menderita lumpuh layu disela istirahat berjualan roti keliling.Kompas.com/Ari Himawan Tarmuji menyuapi anaknya yang menderita lumpuh layu disela istirahat berjualan roti keliling.

Selama Tarmuji bekerja bersama putrinya, banyak orang yang bersimpati dan memberi jajan atau makanan kepada putrinya. 

"Banyak yang baik hati, ngasih anak saya jajan maupun makanan kalau berjualan. Di musim hujan sekarang paling sedih saya karena anak kehujanan kalau ikut berjualan keliling," ujarnya.

Selain itu, Tarmuji menceritakan, dirinya menyempatkan pulang pada siang hari untuk beristirahat untuk makan siang bersama putrinya.

Baca juga: Punya Utang Rp 10 Juta, Nenek Berbohong dan Mengaku Diperkosa

3. Untuk biaya sekolah anak dan renovasi rumah

Setiap hari, Tarmuji rata-rata mendapat upah sekitar Rp 20.000 sampai Rp 60.000.

Dirinya menggunakan uang hasil dia bekerja untuk biaya sekolah anak.

Selain itu, dirinya juga berencana mengumpulkan dana utnuk mengumpulkan untuk meninggikan rumahnya agar tak terendam air rob.

"Alhamdulillah sudah diberi pasir dan batu lantainya, tapi atap rumah belum ditinggikan. Jadi kalau beraktivitas, harus menunduk terus," lanjut Tarmuji.

Baca juga: Kisah Tarmuji, Berjualan Roti Keliling Sambil Gendong Putrinya yang Lumpuh Layuh

4. Pihak desa upayakan bantuan

Kepala Seksi Urusan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Desa Wangandowo, Kuntari menjelaskan, pihak desa telah memberikan sejumlah bantuan kepada Tarmuji.

"Memang benar Pak Tarmuji anaknya ikut berjualan karena di rumah tidak ada yang menjaga. Kami pihak desa terus berupaya agar keluarga tersebut mendapat bantuan dari pemerintah," ujarnya.

Baca juga: Kisah Ariel, Penyandang Disleksia yang Sukses Raup Puluhan Juta

5. Rem tangan sepeda motor Tarmuji blong

Saat ditemui Kompas.com, Tarmuji nekad berjualan roti sambil menggendong anaknya meski rem sepeda motornya blong.

Untuk itu, dia harus ekstra hati-hati dan hanya bisa berdoa saat menjajakan dagangannya di sekitar Kabupaten dan Kota Pekalongan.

"Belum ada rezeki membetulkan sepeda motor, nanti kalau ada saya sekalian perbaiki rem tangannya," kata Tarmuji di rumahnya, Jumat (10/1/2020).

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk membantu perjuangan Pak Tarmuji. Sumbangkan rezeki Anda untuk membantu meringankan beban mereka dengan cara klik di sini untuk donasi.

Baca juga: Kisah Nenek Jumirah, Rela Tinggal di Pembuangan Sampah Demi Rawat Puluhan Kucing Liar

(Penulis: Kontributor Pekalongan, Ari Himawan Sarono | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com