Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarmuji Jualan Roti Keliling Sambil Gendong Anak dengan Motor yang Remnya Blong

Kompas.com - 10/01/2020, 17:38 WIB
Ari Himawan Sarono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Sepeda motor milik Tarmuji warga Desa Tegaldowo, Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah yang menggendong anak perempuannya sambil berjualan roti keliling kondisinya memprihatinkan.

Bagaimana tidak, sepeda motor tersebut rem tangannya blong dan rem kakinya sangat tidak layak. Kampas remnya sudah hampir habis.

Tarmuji nekad berjualan roti sambil menggendong anaknya Fitri Agustina (6) yang menderita lumpuh layuh meski rem sepeda motornya blong.

Baca juga: Kisah Tarmuji, Berjualan Roti Keliling Sambil Gendong Putrinya yang Lumpuh Layuh

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk membantu perjuangan Pak Tarmuji. Sumbangkan rezeki Anda untuk membantu meringankan beban mereka dengan cara klik di sini untuk donasi.

Dia hanya bisa berdoa dan berhati-hati serta tidak ngebut saat menjajakan dagangannya di sekitar Kabupaten dan Kota Pekalongan.

"Belum ada rezeki membetulkan sepeda motor, nanti kalau ada saya sekalian perbaiki rem tangannya," kata Tarmuji di rumahnya, Jumat (10/1/2020).

Tarmuji kini sedang menabung untuk memperbaiki rumahnya yang terendam air pasang laut (rob) dengan meninggikan lantai dan atap.

Baca juga: Kisah Perjuangan Farrel, Tunanetra Raih Nilai 100 UNBK dan Masuk UGM

Rumah pria yang berusia 52 tahun itu kini hanya menyisakan 1,5 meter saja dari lantai sampai atap.

"Lihat saya saja kalau masuk rumah harus menunduk, tapi tetap disyukuri sekarang sudah tidak terendam rob karena lantainya sudah tinggi. Ini pasir juga ada yang membantu," lanjutnya.

 

Tarmuji menyuapi anaknya yang menderita lumpuh layu disela istirahat berjualan roti keliling.Kompas.com/Ari Himawan Tarmuji menyuapi anaknya yang menderita lumpuh layu disela istirahat berjualan roti keliling.

Penjual roti keliling ini menjajakan barang dagangan bersama anaknya, dengan menggunakan sepeda motor saat di rumah tidak ada yang mengurus.

Kakak Fitri, Tika Novianti, belajar di sekolah menengah. Rumah dalam keadaan sepi sehingga Tarmuji membawa Fitri ketika berjualan.

"Sejak istri saya meninggal dunia pada Agustus 2019 lalu memang repot sekali tapi mau bagaimana lagi," tandasnya.

Kepala Seksi Urusan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Desa Wangandowo, Kuntari, menjelaskan, pihaknya sudah memberikan sejumlah bantuan untuk keluarga Tarmuji.

"Memang benar Pak Tarmuji anaknya ikut berjualan karena di rumah tidak ada yang menjaga. Kami pihak desa terus berupaya agar keluarga tersebut mendapat bantuan dari pemerintah," ujarnya.

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk membantu perjuangan Pak Tarmuji. Sumbangkan rezeki Anda untuk membantu meringankan beban mereka dengan cara klik di sini untuk donasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com