Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tarmuji, Berjualan Roti Keliling Sambil Gendong Putrinya yang Lumpuh Layuh

Kompas.com - 10/01/2020, 14:26 WIB
Ari Himawan Sarono,
Khairina

Tim Redaksi


PEKALONGAN, KOMPAS.com - Perjuangan seorang ayah sekaligus ibu diemban oleh Tarmuji (52), warga Desa Tegaldowo, Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Penjual roti keliling ini menjajakan barang dagangan bersama anaknya, Fitri Agustina (6,5), dengan menggunakan sepeda motor.

Apa yang dilakukan Tarmuji bukan tanpa sebab. Fitri digendongnya saat di rumah tidak ada yang mengurus.

Kakak Fitri, Tika Novianti, belajar di sekolah menengah. Rumah dalam keadaan sepi sehingga Tarmuji membawa Fitri ketika berjualan.

Baca juga: Viral Cerita Sinta, Lumpuh 3 Bulan Gara-gara Bercanda Tarik Kursi

 

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk membantu perjuangan Pak Tarmuji. Sumbangkan rezeki Anda untuk membantu meringankan beban mereka dengan cara klik di sini untuk donasi.

Fitri sudah 6,5 tahun mengidap lumpuh layuh, tetapi ia tetap bisa berjalan dengan keadaan lemas.

"Kalau jualan saya gendong di depan motor keliling kabupaten, bahkan Kota Pekalongan, seperti di Pasar Batik Setono," kata Tarmuji di rumahnya, Jumat (10/1/2020).

Tarmuji bercerita, ia berjualan dari pagi hingga menjelang maghrib.

Pada pukul 11.00 WIB, ia biasanya beristirahat pulang ke rumah menyuapi anaknya makan dan membawakannya juga untuk sang kakak.

"Habis ashar biasanya berangkat lagi sampai maghrib," tambah dia.

Bapak berperawakan kurus ini mengaku kerepotan semenjak istrinya Sitiyah meninggal dunia pada Agustus 2019.

Namun, demi menghidupi keluarganya, Tarmuji mengaku rela berkorban, termasuk membawa anaknya ikut berjualan keliling.

"Banyak yang baik hati, ngasih anak saya jajan maupun makanan kalau berjualan. Di musim hujan sekarang paling sedih saya karena anak kehujanan kalau ikut berjualan keliling," ujar Tarmuji.

Baca juga: Perempuan Lumpuh yang Hamil 6 Bulan, Stroke, dan Buta di Madura Tewas di Tangan Suami

Di dalam rumahnya yang juga menjadi korban air pasang laut (rob), Tarmuji mengaku dapat upah 16 persen dari hasil penjualan rotinya.

Sehari, ia dapat upah dari berjualan roti dari kisaran Rp 20.000-Rp 60.000 tergantung penjualan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com