Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Hakim PN Medan yang Tewas Dibunuh Istri Punya Usaha, Alami Pasang Surut

Kompas.com - 10/01/2020, 11:41 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Selain dikenal sebagai hakim di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaludin juga memiliki usaha di luar. Namun demikian, usaha itu juga mengalami pasang surut.

Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja kepada wartawan saat di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Kamis sore (9/1/2020).  

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Polisi Bongkar Makam Mantan Istri Sule | Fakta Tragis Kematian Hakim PN Medan

"Informasi yang kami dapat dari penyidik, bahwa beliau selain PNS juga melakukan pekerjaan di luar namun mengalami pasang surut. Maksudnya ada hasil, ada yang rugi," kata Tatan, usai konferensi pers kasus narkoba di kawasan Medan Marelan.

Ketika ditanya usaha atau pekerjaan apa yang dilakukan oleh Jamaludin, Tatan tidak merincinya dan mengatakan akan menanyakannya ke penyidik.

"Iya, usahanya apa nanti kita tanya ke penyidik," katanya.

Baca juga: Hakim PN Medan Dibunuh Istrinya, Anak Sulung: Sudah Curiga, Kok Bunda Omongannya Gitu

 

Istri jadi otak pembunuhan

Suasana di depan rumah Jamaluddin, hakim PN Medan yang ditemukan tewas di kebun sawit di Kutalimbaru, Deli Serdang, pada 29/11/2019. Polisi mengamankan 3 orang terkait kasus tersebut. Tadi pagi, polisi membawa dua orang pria yang tangannya diikat dengan lakban ke rumah ini.KOMPAS.COM/DEWANTORO Suasana di depan rumah Jamaluddin, hakim PN Medan yang ditemukan tewas di kebun sawit di Kutalimbaru, Deli Serdang, pada 29/11/2019. Polisi mengamankan 3 orang terkait kasus tersebut. Tadi pagi, polisi membawa dua orang pria yang tangannya diikat dengan lakban ke rumah ini.
Sebagaimana diketahui, hakim PN Medan, Jamaludin menjadi korban pembunuhan berencana yang dilakukan oleh tiga orang tersangka. 

Ketiganya yakni Zuraida Hanum (41), Jefri Pratama (42) dan Reza Fahlevi (29).

Otak dari pembunuhannya tak lain adalah istrinya sendiri, Zuraida Hanum. 

Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Hakim PN Medan Batal Digelar, Kapolda Sumut: Penyidik Rampungkan BAP

 

Rencana pembunuhan itu sendiri dimulai dari pertemuan antara Zuraida dengan Jefri di sebuah kafe di Jalan Ringroad Medan pada 25 November 2019.

Aksi pembunuhan itu dilakukan 4 hari kemudian pada Jumat dini hari.

Dari keterangan tertulis dari Polda Sumut yang dibgikan kepada wartawan saat konferensi pers penetapan tersangka ketiga pelaku utama itu di Mapolda Sumut, Rabu (8/1/2020), disebutkan bahwa korban tewas karena kehabisan nafas karena dibekap.

Baca juga: Cerita di Balik Hakim PN Medan Tewas di Tangan Istri hingga Sewa 2 Orang Pembunuh Bayaran

 

Hakim PN Medan dibunuh di atas kasur, di samping istri

Zuraida, istri Jamaludin (55) yang ditemukan tewas di mobilnya di kebun sawit lemas dan bersandar di mobilnya saat tiba di RS Bhayangkara Medan, Jumat malam (29/11/2019). Tangisnya pecah saat jendela mobilnya dibuka dan beberapa orang memeluknya.KOMPAS.COM/DEWANTORO Zuraida, istri Jamaludin (55) yang ditemukan tewas di mobilnya di kebun sawit lemas dan bersandar di mobilnya saat tiba di RS Bhayangkara Medan, Jumat malam (29/11/2019). Tangisnya pecah saat jendela mobilnya dibuka dan beberapa orang memeluknya.
Saat itu, Reza membekap hidung dan mulut korban. Jefri  naik ke atas kasur,  berdiri tepat di atas korban dan memegang kedua tangan korban.

Sedangkan Zuraida berbaring di samping kiri korban sambil menindih kaki korban dengan kedua kakinya dan menenangkan anaknya yang sempat terbangun.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Hakim PN Medan yang Melibatkan Istri Korban

Jasad korban kemudian dibuang oleh Jefri dan Reza ke sebuah jurang di kebun sawit di Kutalimbaru Deli Serdang lalu meninggalkannya.

Jasad Jamaludin ditemukan warga yang curiga pada 13.30 wib kemudian melaporkannye ke Polsek Kutalimbaru. 

Baca juga: 40 Hari Tewasnya Hakim PN Medan, Istri Ditetapkan sebagai Otak Pembunuhan hingga Libatkan Selingkuhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com