Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat dengan Jokowi, Ridwan Kamil Usulkan Buat 4 Bendungan Baru

Kompas.com - 09/01/2020, 16:03 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengusulkan untuk membangun empat bendungan baru di Jawa Barat.

Hal itu ia sampaikan sewaktu rapat bersama Presiden Joko Widodo di Jakarta, Rabu (8/1/2020) kemarin.

Saat dikonfirmasi, pria yang akrab disapa Emil itu menuturkan, empat bendungan baru itu diharapkan bisa mengatur aliran air sungai khususnya di zona rawan banjir.

Baca juga: Banjir Bandang Lahat Sebabkan Tanah Longsor, Akses Jalan Putus, 1 Unit Mobil Tertimbun

"Saya dan Pak Rahmat Effendi mengusulkan bendungan baru termasuk yang menyebabkan banjir di Karawang," ujar Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (9/1/2020).

"Kita ingin ada bendungan penahan pengatur aliran Sungai Cibeet dan Cilamaya, kemudian Cileungsi dan Cikeas juga. Butuh sekitar tiga sampai empat lokasi di zona terdampak, sedang kita cari titiknya."

Baca juga: DRPD Jabar Wacanakan Pembelian Helikopter, Ini Kata Ridwan Kamil

 

Disambut baik Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo memimpin rapat kabinet terbatas  di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12/2019). Rapat kabinet terbatas tersebut membahas perkembangan penyusunan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A Presiden Joko Widodo memimpin rapat kabinet terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12/2019). Rapat kabinet terbatas tersebut membahas perkembangan penyusunan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.
Usulan itu, kata Emil, disambut baik Presiden Jokowi. Di samping itu, lanjut dia, Presiden juga meminta agar proses pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi bisa selesai akhir tahun ini.

"Intinya Presiden setuju pengaturan air ini ke wilayah Utara khususnya perkotaan harus ada pengendali yang lebih baik," kata dia.

Dalam rapat itu, kata Emil, akan ada rapat lanjutan mengenai pembagian tugaa dalam mengelola tata air di Jabodetabek.

Baca juga: Pemprov Jabar Buka Layanan Pemulihan Dokumen akibat Bencana

 

Sebab, kata dia, sistem pengelolaan air saat ini tak didesain untuk menampung volume air tinggi seperti pada tanggal 1 Januari 2020 dimana curah hujan mencapai 400 mm per hari.

"Jadi faktor ini secara resmi adalah cuaca ekstrem. Yang biasa 100 mm itu paling tinggi kemarin kalau versi Pak Anies tertinggi dalam 154 tahun terakhir kalau gak salah," kata Emil.

Baca juga: Ridwan Kamil Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana untuk 5 Daerah

 

Bahas efektivitas terowongan Nanjung

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meninjau langsung progres pembangunan Terowongan Nanjung di Curug Jompong, Margaasih, Kabupaten Bandung, Sabtu (16/11/19).Humas Pemprov Jabar Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meninjau langsung progres pembangunan Terowongan Nanjung di Curug Jompong, Margaasih, Kabupaten Bandung, Sabtu (16/11/19).
Pada rapat itu juga dibahas mengenai efektivitas terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung yang dinilai berfungsi maksimal. 

Sehingga, bisa mempercepat genangan air ke area permukiman warga di wilayah rawan banjir di Kabupaten Bandung.

Baca juga: Ridwan Kamil: Terowogan Nanjung Akan Mulai Dapat Digunakan Januari 2020

"Hujannya kan sama tapi hebohnya tak terjadi di tempat yang rutin," katanya. 

"Kemungkinan Pak Presiden akan datang meresmikan terowongan Nanjung."

"Jadi kemarin yang dijadikan Pak Menteri contoh baik adalah penanganan Citarum dan Semarang." jelasnya. 

Baca juga: Terowongan Nanjung Hanya Kurangi Genangan Banjir Sungai Citarum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com