Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terowongan Nanjung Hanya Kurangi Genangan Banjir Sungai Citarum

Kompas.com - 11/03/2019, 06:23 WIB
Agie Permadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Direktur Sumber Daya Air PUPR Hari Suprayogi mengakui bahwa Terowongan Nanjung hanya bisa mengurangi genangan banjir.

"Banjir tak bisa hilang, itu tergantung hujan turun. Kami membangun ini dengan derajat tertentu, debit rencana tertentu. Kemudian kalau lihat Citarum, ada daerah yang memang di bawah elevasi dari Sungai Citarum seperti Baleendah, itu juga dengan floodway sekarang Cieunteung, itu kami hanya bisa mengurangi," kata Hari, Minggu (10/3/2019).

Untuk itu, bagi masyarakat yang tinggal di daerah banjir di Kabupaten Bandung, baiknya menjaga lingkungannya dengan baik.

Baca juga: Jokowi Tinjau Proyek Pengendali Banjir Sungai Citarum yang Pernah Mangkrak 15 Tahun

"Yang perlu kita lakukan adalah plan management di mana di daerah banjir kita living harmony dengan air," tutur dia.

Menurutnya, di daerah sungai, banjir tergantung dari kondisi daerahnya. Pembangunan sistem pengendali air seperti terowongan Nanjung ini pun tidak serta merta langsung dibangun, melainkan melalui tahap studi yang matang.

"Di setiap wilayah sungai ada pola pengendalian wilayah sungai, juga ada rencana atau master plan. Nantinya akan ditindak lanjuti dengan studi kelayakannya dan detail desainnya, di tempat lain mungkin ada terowongan seperti ini, mungkin ada yang lain seperti floodway, sedotan langsung ke laut atau hanya normalisasi atau dengan waduk," ujar dia.

"Yang sangat efektif adalah waduk, di samping mengendalikan banjir, bisa berfungai lain karena waduk multi fungsi, bisa juga dengan air yang dimanfaatkan atau pendayagunaan," tambah dia.

Baca juga: BNPB Sebut Banjir di Kabupaten Bandung karena Meluapnya Sungai Citarum

Untuk itu, Hari berharap dukungan masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur yang akan membawa manfaat mengurangi banjir.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan perampungan terowongan Nanjung akhir tahun 2019.

Saat ini, realisasi progres pekerjaan terowongan sudah mencapai 22 persen, dengan rincian untuk terowongan bagian kanan sudah mencapai 97 meter dan kiri mencapai 100 meter dari panjang terowongan seluruhnya masing-masing 230 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com