Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Tiga Korban Longsor di Sukajaya Bogor Diperpanjang 3 Hari

Kompas.com - 09/01/2020, 15:55 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Sudah lebih dari tujuh hari, tiga korban longsor di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, belum juga ditemukan. 

Longsor terjadi pada Rabu (1/1/2020).

Tim evakuasi yang terdiri dari TNI, Polri dan Badan SAR Nasional (Basarnas) sudah melakukan pencarian di titik paling atas longsoran sejak awal kejadian. 

Namun hasilnya masih nihil. 

Baca juga: 5 Fakta Driver Ojol Tewas Ditusuk di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, Pelaku Ditangkap dan Baru Keluar dari Penjara

Waktu pencarian diperpanjang 3 hari

Pencarian korban tertimbun tanah longsor diperpanjang tiga hari pasca-hilangnya tiga orang warga Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (1/1/2020).

Penggunaan bantuan alat pompa air (alkon) dengan cara disemprotkan untuk mengikis lumpur juga sudah dilakukan.

Baca juga: Tanah Terbelah Sepanjang 16 Meter di Gunungkidul Sebab Longsor

 

Pun demikian, metode penggalian secara manual dengan cangkul dan tambahan 8 anjing pelacak alias unit K-9 telah diturunkan untuk melacak korban.

Namun, karena kondisi cuaca yang tak menentu dan lokasi yang tanahnya labil, ditambah tebal material longsor mencapai 3 meter menjadi kendala proses pencarian.

Baca juga: Ini Daftar 12 Daerah yang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Jawa Barat, Deden Ridwansyah mengatakan, operasi masa pencarian telah habis sehingga diperpanjang tiga hari ke depan.

"Iya (ditambah) terhitung dari sekarang (Kamis 9/1)," kata Deden, Kamis (9/1/2020).

Berdasarkan standar operasional prosedur (SOP) masa operasi pencarian hanya sampai 7 hari tepatnya Rabu (8/1) kemarin sore.

Baca juga: Diperpanjang, Pencarian Korban Banjir dan Longsor di Bogor Libatkan K9

 

Tim SAR temui banyak kendala

Namun karena tim masih menunggu informasi dan bantuan peralatan pencarian serta adanya permintaan dari keluarga korban.

Maka, kata Deden, dari pertimbangan itu pihaknya telah melanjutkan pencarian dengan memperpanjang waktu selama tiga hari ke depan.

Baca juga: Target Sepekan Buka Akses Jalan Terisolir karena Longsor di Bogor, Menteri PUPR Tambah Alat Berat

"Salah satu pertimbangan juga karena permintaan dari keluarga korban dan menunggu peralatan sehingga masih ada kemungkinan jika 3 korban itu bisa ditemukan dari penambahan waktu tersebut," ujarnya.

Deden mengakui bahwa selama 7 hari pencarian itu banyak sekali kendala sehingga prosesnya cukup lama dan kurang maksimal. 

Baca juga: 34 Sekolah di Bogor Terdampak Longsor, 8.401 Siswa Diliburkan

 

Disebutkannya, penggunaan alat seperti alkon dan cangkul membutuhkan proses cukup lama dan kurang maksimal.

Selain itu, cuaca yang tidak menentu membuat lumpur bertambah tebal karena hujan rintik-rintik dan deras kerap kali mengguyur wilayah tersebut sehingga mempengaruhi pencarian.

Baca juga: Soal Viral Video Longsor di Sumedang, Ini Kata Kapolres Soal Pengusaha Tambang

Oleh karenanya kata dia, sangat dibutuhkan bantuan alat berat seperti ekskavator dan buldoser.

Ia berharap semoga selama tiga hari pencarian tambahan itu korban segera ditemukan.

"Bantuan alat berat itu yang dibutuhkan sekali akses menuju lokasi terhalang dua gundukan tanah dan lumpur longsoran sehingga  harus dilakukan pengerukan," ungkapnya.

Baca juga: Pemkab Sumedang Siagakan Alat Berat di Lokasi Rawan Bencana Longsor

 

Lokasi longsor ekstrem dilintasi

Berdasarkan pantauan Kompas.com, ratusan tim gabungan Search And Rescue (SAR) terus berjibaku mencari korban dengan mengerahkan seluruh tenaga personel tambahan beserta anjing pelacak.

Sejumlah personel terlihat menyisir area dengan cara menyemprotkan air ke arah lumpur tanah longsor itu.

Baca juga: Korban Tewas akibat Banjir Paling Banyak di Kabupaten Bogor

Namun, selama ini tak terlihat alat berat seperti ekskavator dan buldoser dalam proses pencarian itu.

Ditambah, sulitnya medan atau lokasi longsor yang berada di tebingan bukit Tajur menjadi alasannya.

Bahkan, jalan yang tersedia hanya jalan setapak dan cukup bisa dilalui dengan berjalan kaki saja.

Baca juga: Cerita Saat Jokowi Mendadak Meninjau Longsor di Sukajaya Bogor...

 

Jika berangkat dari Kantor Desa Harkat Jaya, jaraknya berkisar 2 kilometer dan harus melewati berbagai rintangan seperti lumpur dan bebatuan.

Jalan itu akan semakin ekstrem untuk dilintasi, terlebih wilayah tersebut kerap kali diguyur hujan.

Baca juga: Viral Video Pergerakan Tanah di Sungai Ci Durian Bogor, Ini Penjelasan BNPB

Dandim 0621/ Kabupaten Bogor Letkol Inf Harry Eko Sutrisno menyebut, selama pencarian itu pihaknya baru menemukan bangkai binatang serta barang-barang berharga milik para korban longsor di bukit Tajur itu.

"Selama pencarian ini yang banyak ditemukan baru makhluk hidup tapi bukan manusia, bangkai hewan, binatang dan rumah," ucap saat ditemui Kompas.com.

Baca juga: Jokowi Kenakan Jas Hujan Hijau Pemberian Warga Saat Berkunjung ke Sukajaya Bogor

 

Tujuh korban longsor, tiga masih hilang

Ia merinci, sedikitnya ada tujuh orang korban jiwa akibat bencana longsor khusus di wilayah Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Empat orang ditemukan meninggal dunia sementara tiga lainnya dilaporkan hilang sampai saat ini.

Empat orang itu yakni, Muhammad Hudri (24), Charly (5), Asti (45) dan Rumsah (65).

Keempatnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan langsung dimakamkan di lokasi.

Baca juga: Hujan Deras, Jalur ke Candi Gedongsongo Semarang Longsor

Sementara tiga orang yang dilaporkan hilang atas nama Amri (65), Maesaroh (25), dan Cici (10).

Ketiga warga ini masih dilakukan proses pencarian oleh tim gabungan TNI, Polri dan Basarnas.

"Saat ini sudah ada penambahan personel tim pencarian dari kopassus dan Polri sekitar 100 orang," sebutnya.

Baca juga: Longsor di Manggarai Barat, 43 Warga Mengungsi di Rumah Gendang

 

Tebal material longsor 3 meter

Sementara itu, Kepala Seksi Operasi dan Siaga, Basarnas Jawa Barat, Rudi mengatakan, proses pencarian sudah berlangsung 7 hari dan belum ada tanda-tanda jasad korban.

Dia juga menyebut bahwa pihaknya telah mengupayakan dua alat berat untuk didatangkan agar bisa mengeruk material longsor yang tebalnya berkisar 3 meter.

Baca juga: Derita 4.146 Warga Sukajaya Bogor Bertaruh Nyawa ke Tempat Pengungsian

"Sejak awal kita maksimalkan, saat ini tim dari Kopassus sedang membuka jalan agar backhoe bisa masuk ke lokasi," kata Rudi, Rabu (8/1/2020). 

"Dan rencananya dua unit alat berat itu akan masuk juga untuk menambah peralatan pencarian," ucap Rudi, kemarin.

Baca juga: Kades Sukajaya Jelaskan soal Persekusi Nelayan Karawang yang Disebut Sandiaga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com