Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Fenomena Tanah Bergerak di Cianjur: Pematang Sawah Bergeser, Penduduk Diungsikan

Kompas.com - 09/01/2020, 11:11 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Fenomena tanah bergerak di Cianjur merusak areal pesawahan dan membuat warga sekitar mengungsi. 

Tanah bergerak ini terjadi di Kampung Cibadak, Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Pergerakan tanah yang terjadi sejak Sabtu (04/01/2020) itu mengancam perkampungan penduduk. 

Saat ini ratusan warga di sekitar lokasi kejadian telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Hal itu disampaikan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Moch Irfan Sofyan. 

“Ada 32 kepala keluarga atau 122 jiwa lebih diungsikan ke perkampungan yang lebih aman dan ke sebuah pondok pesantren,” kata Moch Irfan Sofyan kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Kamis (09/01/2020).

Baca juga: Soal Pergerakan Tanah, BPBD Cianjur Tunggu Kajian PVMBG 

Kronologi

Irfan menuturkan, pergerakan tanah pertama kali diketahui seorang petani setempat yang tengah bekerja di sawah.

“Saat itu, ada petani yang melihat pematang sawahnya bergeser dengan garis memanjang," katanya. 

"Kejadiannya sekitar jam 10 pagi, Sabtu lalu.” 

Saksi kemudian melaporkan kondisi tersebut kepada retana (relawan tanggap bencana) setempat.

Setelah di cek ke lokasi, kemudian retana meneruskan laporan ke BPBD.

Keesokan harinya, personel BPBD bersama perangkat desa dan aparat kepolisian dan TNI meninjau lokasi untuk melakukan asesmen.

Baca juga: Pergerakan Tanah di Cianjur, Ratusan Warga Cibadak Diungsikan

Retakan berjarak 50 meter di atas perkampungan

Dari hasil asesmen, ditemukan dua retakan yang berada di sawah. 

“Ada dua retakan sepanjang 150 meter," kata Irfan. 

Lebar atau celah retakannya variatif antara 35-50 centimeter.

"Kalau kedalamannya antara 2 meter hingga 2,5 meter,” sebut Irfan.

Disebutkan, lokasi retakan berada di areal pesawahan yang posisinya di tebing berjarak 50 meter di atas perkampungan penduduk.

Baca juga: Retak Parah karena Tanah Bergerak, Warga di Trenggalek Pilih Tinggalkan Rumah

Air sawah dikosongkan

"Saat ini sudah ada retakan baru, sehingga personel telah kita siagakan 24 jam di sana. Termasuk piket untuk memantau aktivitas warga yang terdampak," ujar dia.

Sejauh ini, tidak ada korban jiwa dan luka serta kerusakan rumah penduduk.

“Nihil. Namun, areal persawahan yang baru tanam terpaksa airnya dikosongkan untuk mengurangi beban tanah,” ucapnya.

Baca juga: Masih Ada Potensi Bencana Tanah Bergerak yang Ancam Warga Sukabumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com