Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergerakan Tanah di Cianjur, Ratusan Warga Cibadak Diungsikan

Kompas.com - 09/01/2020, 07:22 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Ratusan warga Kampung Cibadak, RT 002 RW 008, Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diungsikan ke tempat aman menyusul adanya pergerakan tanah di wilayah tersebut.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Moch Irfan Sofyan mengatakan, pergerakan tanah mulai terjadi sejak Sabtu (4/1/2020) saat hujan lebat mengguyur daerah itu.

"Sebanyak 32 kepala keluarga atau sekitar 122 jiwa telah diungsikan ke rumah-rumah warga, dan ke salah satu pesantren yang ada di sana,” kata Irfan kepada Kompas.com, Kamis (9/1/2020).

Baca juga: Viral Video Pergerakan Tanah di Sungai Ci Durian Bogor, Ini Penjelasan BNPB

Irfan menyebutkan, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut, dan sejauh ini tidak ada laporan perihal kerusakan rumah warga.

Namun begitu, warga tetap diungsikan karena kondisi retakan tanah berpotensi terus melebar karena intensitas hujan yang tinggi di wilayah tersebut.

"Laporan terkini retakannya sudah bertambah, karena memang celah tanahnya terus-terusan diguyur air hujan," kata Irfan.

Dikatakan, retakan tanah terjadi pada Sabtu (4/1/2020) sekitar pukul 10.00 WIB. Fenomena alam itu pertama kali diketahui seorang petani yang tengah menggarap sawah.

"Lokasi pergerakan tanah di areal pesawahan yang berada di atas perkampungan penduduk. Terjadi retakan sepanjang 2 meter dan lebar 35-50 sentimeter,” ucapnya.

Personel BPBD Cianjur telah diterjunkan ke lokasi bersama para relawan dari Relawan Tanggap Bencana (Retana) setempat.

Mereka bersiaga di lokasi untuk melakukan pemantauan dan melaporkan perkembangaan setiap saat.

Baca juga: Tembok Retak-retak akibat Pergerakan Tanah, 2 Ruang SD di Banjarnegara Dikosongkan

Selain itu, tambah Irfan, pihaknya telah mengirimkan permohonan kajian ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait kondisi perkampungan yang terdampak pergerakan tanah tersebut.

“Kita masih menunggu hasilnya. Apakah warga yang tinggal di sana harus direlokasi secara permanen, atau masih bisa ditempati dengan beberapa persyaratan,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com