Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kunjungan Jokowi ke Natuna, Masuk dalam Teritorial NKRI hingga Tidak Bisa Ditawar

Kompas.com - 09/01/2020, 07:04 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (8/1/2020) pagi.

Dalam kunjungannya, presiden didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Tiba di Kabupaten Natuna, Jokowi langsung menuju Pelabuhan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SPKT) Selat Lampa untuk bertemu dengan nelayan.

Setelah itu, Presiden Jokowi bertolak ke Kantor Bupati Natuna di Bukit Arai dan menyerahkan sejumlah sertifikat tanah bagi masyarakat.

Dalam kunjungannya, Jokowi menegaskan, wilayah Kepulaun Natuna merupakan teritorial Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI). Dari dulu sampai sekarang, Natuna ini adalah Indonesia.

Berikut ini fakta kunjungan Jokowi ke Natuna yang Kompas.com rangkum:

1. Kedaulatan Indonesia tidak bisa ditawar-tawar

Joko Widodoi juga menyempatkan bertemu dengan ratusan nelayan Natuna. Pertemuan berlangsung di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, Pelabuhan Perikanan Selat Lampa Natuna.DOK SETPRES RI Joko Widodoi juga menyempatkan bertemu dengan ratusan nelayan Natuna. Pertemuan berlangsung di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, Pelabuhan Perikanan Selat Lampa Natuna.

Dalam beberapa hari terakhir ini, situasi di Perairan Natuna sedikit memanas, hal ini dikarenakan masuknya kapal pencari ikan dan coast guard China ke wilayah Zona Ekonomi Ekslusif  (ZEE) Indonesia.

Dengan adanya kejadian itu, Pemerintah Indonesia pun mencoba jalur diplomasi untuk menyelesaikan masalah ini dengan melayangkan nota protes terhadap China melalui Duta Besar yang ada di Jakarta.

Terkait dengan peristiwa itu, Presiden Jokowi pun angkat bicara soal masuknya kapal nelayan dan coast guard China ke wilayah peraiaran Natuna.

Jokowi menegaskan bahwa kedaulatan Indonesia tidak bisa ditawar-tawar.

"Bahwa tidak ada yang namanya tawar menawar mengenai kedaulatan, mengenai teritorial negara kita," tegas Jokowi dalam rapat kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (6/1/2020).

Baca juga: Bertolak ke Natuna, Presiden Jokowi Akan Bertemu Ratusan Nelayan

2. Jokowi: dari dulu sampai sekarang, Natuna adalah Indonesia

Joko Widodoi juga menyempatkan bertemu dengan ratusan nelayan Natuna. Pertemuan berlangsung di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, Pelabuhan Perikanan Selat Lampa Natuna.DOK SETPRES RI Joko Widodoi juga menyempatkan bertemu dengan ratusan nelayan Natuna. Pertemuan berlangsung di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, Pelabuhan Perikanan Selat Lampa Natuna.

Saat bertemu dengan dengan ratusan nelayan di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, Pelabuhan Perikanan Selat Lampa Natuna, Kabupaten Natuna, Jokowi menegaskan, wilayah Kepulauan Natuna merupakan teritorial NKRI.

Kepulauan tersebut beserta perairannya secara administratif termasuk dalam Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, yang menjadi kabupaten terluar di sebelah utara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com