Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kisah Penyelamatan Saat Bencana Alam, Gendong Bayi Cari Jalan Keluar hingga Selamatkan Anjing dan Kambing

Kompas.com - 08/01/2020, 06:36 WIB
Rachmawati

Editor

Kepala BPBD Dharmasraya, Eldison mengatakan banyak warga yang menyelamatkan diri dengan memanjat batang pohon dan naik ke atas atap rumah karena panik.

"Sempat membuat warga panik karena air tiba-tiba naik sehingga warga menyelamatkan diri ke atap rumah dan pohon," kata Eldison.

Sementara itu tercatat seorang bocah laki-laki ditemukan tewas setelah terseret air.

Banjir di Dharmasraya menyebabkan transportasi lumpuh karena jalan digenangi air hingga kedalaman 2 meter.

Ada dua kecamatan yang terdampak paling parah yaitu Kecamatan IX Koto dan Pulau Punjung. Masyarakat terisolasi dan akses transportasi lumpuh.

Baca juga: Banjir di Dharmasraya, 1 Bocah Tewas dan Warga Panjat Pohon Selamatkan Diri

 

3. Bertahan 6 jam di pucuk pohon ceri

Umay Saman (59) dan isri ketiganya, Rani (43) yang sedang hamil bertahan hampir 6 jam di atas pucuk pohon ceri saat banjir menerjang kontrakannya di Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (1/1/2020) lalu.

Rumah Umay terletak sekitar 5 meter dari pertemuan arus dua sungai besar yakni Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi.

Sebelum tersangkut di atas pohon ceri, tembok sisi kanan rumahnya jebol. Umay kemudian berusaha menyelamatkan istrinya yang tidak bisa berenang sambil memegangi besi kusen.

Umay berusaha menghubungi kakaknya melalui ponsel namun bantuan tak kunjung datang. Saat bertahan, Umay dan istrinya sempat melihat ular serta biawak.

Mereka kemudian diselamatkan oleh Tim SAR setelah bertahan 6 jam. Bahkan saat penyelamatan dilakukan, salah seorang yim sempat terhanyut karena arus sedalam lima meter belum bersahabat.

"Ya Allah saya pikir itu air di dekat pabrik sudah cetek. Ternyata masih dalam banget. Bini sudah lemas banget pegangan terus dari tadi di pohon, dia hampir teperosok ke lubang di ban itu. Untung masih bisa saya angkat," Umay menjelaskan.

Baca juga: Kisah Umay Saman dan Istri Ketiganya Selamatkan Diri dari Terjangan Banjir

 

3. Selamatkan 7 kambing saat banjir

Sarial (52) warga Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, membawa makanan untuk ternak kambing menggunakan perahu, Kamis (19/12/2019). Tujuh ekor kambing milik Sarial nyaris mati tenggelam akibat banjir.KOMPAS.COM/IDON Sarial (52) warga Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, membawa makanan untuk ternak kambing menggunakan perahu, Kamis (19/12/2019). Tujuh ekor kambing milik Sarial nyaris mati tenggelam akibat banjir.
Sarial (52) warga Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau menyelamatkan tujuh ekor kambing miliknya menggunakan perahu saat banjir merendam rumahnya.

Menurut Sarial, saat air semakin tinggi hingga mencapai kandang kambingnya, ia segera mengangkat kambingnya ke perahu agar tidak tenggelam.

"Kalau tidak cepat saya evakuasi, semua kambing saya bakal mati tenggelam," sebutnya.

Banjir yang terjadi pada Minggu (29/12/2019) menyebabkan dua desa di wilayah paling hilir terisolasi akibat genangan banjir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com