Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2020, 14:41 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Tiga orang yang dinyatakan hilang saat bencana banjir dan tanah longsor menerjang Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sampai saat ini belum juga ditemukan.

Sebelumnya, kawasan perbukitan itu diterjang banjir menyusul bencana tanah longsor pada Rabu (1/1/2020).

Hujan dengan intensitas tinggi selama dua hari menjadi penyebabnya.

Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, menjadi salah satu kampung yang terparah bencana.

Sedikitnya ada tujuh orang korban jiwa akibat bencana longsor di wilayah lereng bukit tersebut.

Baca juga: Pengungsi Banjir di Bogor Butuh Bantuan Makanan, Pakaian dan Obat-obatan

Empat orang ditemukan meninggal dunia, sementara tiga lainnya dilaporkan hilang sampai saat ini, Selasa (7/1/2020).

Empat orang itu yakni Muhammad Hudri (24), Charly (5), Asti (45) dan Rumsah (65).

Keempatnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan langsung dimakamkan di lokasi.

Sementara tiga orang yang dilaporkan hilang atas nama Amri (65), Maesaroh (25), dan Cici (10).

Ketiga warga ini masih dicari oleh tim gabungan TNI, Polri dan Basarnas.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, ratusan tim gabungan Search And Rescue (SAR) masih berjibaku mencari korban yang diduga tertimbun tanah longsor.

Sejumlah personel terlihat menyisir area menggunakan bantuan alat pompa air (alkon) dengan cara disemprotkan untuk mengikis lumpur tanah longsor.

Lokasi yang tanahnya labil dan banyaknya timbunan material longsor menjadi kendala proses pencarian korban.

Tak jarang, wilayah tersebut diguyur hujan sehingga longsor susulan kecil kerap terjadi. Tim gabungan itu pada akhirnya dipaksa mundur.

"Longsor di sektor 3, tim diharap mundur," ucap Kepala Seksi Operasi dan Siaga, Basarnas Jawa Barat, Rudi saat melakukan pencarian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com