Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Kereta Cepat Dituding Penyebab Lubang Sedalam 15 Meter di Bandung

Kompas.com - 07/01/2020, 20:07 WIB
Agie Permadi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebuah lubang sedalam 15 meter dan lebar 12 meter sempat menggegerkan warga Kampung Dangdeur, RT 003/RW008, Desa Rendeu, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat.

Seorang warga Sofyan (46) menuturkan, amblasnya tanah di perkebunan warga itu terjadi usai hujan deras yang mengguyur wilayahnya pada Rabu 31 Desember 2019.

"Turunnya lambat, enggak langsung," kata Sofyan ditemui di kediamannya, Selasa (7/1/2020).

Tak lama, kata dia, tanah itu menciptakan sebuah lubang dengan lebar yang cukup besar.

Baca juga: Kemenhub Tuding Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jadi Biang Banjir di Tol Japek

Sofyan memperkirakan kedalaman lubang sekitar 15 meter. Ukuran itu ia perkirakan dari pohon kayu jaran yang ikut amblas.

"Kedalamannya diperkirakan 15 meter, lebarnya 12 meter," kata Sofyan.

Menurutnya, lubang tersebut merupakan dampak dari pengeboran terowongan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

"Itu kan di bawahnya (lubang) ada terowongan KCIC," ujarnya

Namun, kini lubang tersebut telah ditambal dan ditutup kembali oleh pihak KCIC.

Baca juga: Warga Duga Banjir Bandung Barat Imbas dari Proyek Kereta Cepat

Meski demikian, Sofyan khawatir, di musim hujan saat ini tanah tersebut kembali amblas.

"Yang ditakutkan tiga bulan kemudian, apalagi proses pengeborannya ada ledakan, katanya pake dinamit juga, itu kan takutnya kembali retak, apalagi musim hujan takutnya turun lagi (amblas)," tuturnya.

Tak hanya itu, kata Sofyan, dampak proyek KCIC juga mengakibatkan keretakan pada dinding rumahnya dan kerabatnya.

Dia mengaku, pihak KCIC kerap melakukan pengecekan guna mengukur keretakan atau kerusakan pada rumah warga yang dilintasi proyek tersebut.

"Kalau berdasarkan informasi, janjinya diganti kalau ada retakan, tapi gak tahu kapan," ujarnya.

Baca juga: Terdampak Kereta Cepat Jakarta-Bandung, 5 Kelas di SMP Ini Dirobohkan

Warga terdampak lainnya, Nandang, mengatakan, tanah berlubang itu kini telah ditutupi pasir dan coran semen.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com