Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu di Sumbawa Jadi Korban Mutilasi, Potongan Tubuh Disimpan dalam Kulkas

Kompas.com - 04/01/2020, 14:07 WIB
Syarifudin,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com- Sesosok mayat ditemukan dengan kondisi tubuhnya terpisah di sebuah rumah kontrakan Kelurahan Brang Biji, Kabupaten Sumbawa.

Mayat perempuan ini diketahui bernama Siti Aminah (44), warga Kelurahan Brang Biji, Kecamatan Kebayan. Seorang ibu rumah tangga ini diduga menjadi korban mutilasi.

Penemuan korban mutilasi ini sempat menghebohkan warga Sumbawa, Jumat (3/1/2020). Beberapa bagian potongan tubuhnya ditemukan terpisah dalam kulkas dan kotak pendingin.

Kasat Reskrim Polres Sumbawa Iptu Faisal Afrihadi menceritakan, penemuan mayat korban pembunuhan disertai mutilasi ini bermula dari seorang tetangga yang curiga dengan bau busuk dari rumah kontrakan korban.

Seorang saksi kemudian menghubungi suami korban, Muslim, yang saat itu berada di Kecamatan Alas.

Baca juga: Pelaku Mutilasi di Banyumas Divonis Mati, Ini Tanggapan Kuasa Hukum

Setelah salat Jumat, suaminya langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Setiba di lokasi, suami korban langsung mendobrak pintu dan mencium bau busuk.

"Setelah diperiksa ternyata ditemukan mayat korban dengan kondisi sudah terpisah," kata Fasial saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (4/1/2020).

Atas temuan itu, suami korban mutilasi langsung melaporkannya ke Polres Sumbawa.

Tak lama kemudian, anggota kepolisian langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.

Jasad korban kemudian dievakuasi ke rumah sakit untuk diotopsi.

Baca juga: Fakta Pelaku Mutilasi di Banyumas, Sang Ibu Naik Angkot Saat Sidang hingga Anak Kirim Surat ke Jaksa

Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki kasus dugaan pembunuhan disertai mutilasi yang merenggut nyawa seorang ibu rumah tangga tersebut dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk suami korban.

"Kalau dilihat dari kondisi jasad korban, yang bersangkutan diduga menjadi korban mutilasi. Untuk sementara, kami masih melakukan pendalaman dengan meminta keterangan saksi-saksi," tuturnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com