KOMPAS.com- Warga Dukuh Barong RT 006, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Daliyem (50) meregang nyawa di tangan anaknya Hendriyanto (36), Rabu (1/1/2020).
Hendriyanto menganiaya Daliyem hingga ibu kandungnya tersebut mengalami sejumlah luka.
Daliyem dinyatakan tewas setelah sempat dilarikan ke rumah sakit Yaksi, Gemolong, Sragen.
Berikut fakta-fakta yang dihimpun oleh Kompas.com:
Baca juga: Anak Bunuh Ayah Kandungnya karena Dibangunkan Shalat, Ini 5 Faktanya
Hendriyanto merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Daliyem dan Sadiyo (60).
Pjs Kasubbag Humas Polres Sragen AKP Suharno mengatakan, Hendriyanto memiliki riwayat gangguan jiwa.
Hendriyanto pernah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta.
Dugaan sementara, penyakit Hendriyanto sedang kambuh saat sedang menganiaya ibunya.
Dari sejumlah barang bukti, polisi juga menyita dokumen surat keterangan berobat dan hasil periksa dari RSJD Surakarta.
Baca juga: Seorang Anak Bunuh Ayahnya di Semarang karena Kesal Tak Dibiayai Nikah
Penganiayaan yang dilakukan Hendriyanto terhadap ibunya disaksikan oleh anggota keluarga mereka.
Hal itu diungkapkan oleh polisi.
"Saat kejadian semuanya ada di rumah tapi tak kuasa menolong," katanya.
Daliyem diketahui mengalami sejumlah luka di bagian tubuhnya usai dianiaya anak kandungnya.
Setelah penganiayaan, Daliyem tergeletak dengan posisi terlentang dan bersimbah darah.
Dalam kondisi tak sadarkan diri, Daliyem dibawa ke RS Yaksi Gemolong, Sragen.
Namun sesampainya di rumah sakit, Daliyem dinyatakan meninggal dunia. Ia diduga meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Dari hasil pemeriksaan medis dan kepolisian, Daliyem mengalami luka memar dan bengkak di wajah bagian mata kiri.
Punggung tangan kanannya juga mengalami memar.
Baca juga: Seorang Anak Bunuh Ibu Kandungnya dengan Balok Kayu
Suami Daliyem, Sadiyo menangis usai mengetahui istrinya menjadi korban penganiayaan anaknya sendiri.
Saat memasuki kamar korban, ia melihat Daliyem dalam keadaan bersimbah darah.
Ia pun berteriak dan menangis histeris.
Mendengar teriakan Sadiyo, tetangga berdatangan ke rumah tersebut. Daliyem pun langsung dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Labib Zamani | Editor: Farid Assifa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.