Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Bentrok Anggota TNI dengan Brimob di Maluku | Pembunuh Mahasiswi di Bengkulu Tewas karena Percobaan Bunuh Diri

Kompas.com - 23/12/2019, 05:22 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com-Oknum anggota TNI dan Brimob terlibat bentrokan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat (21/12/2019) sekitar pukul 19.00 WIT.

Akibat bentrok empat polisi terluka. Kabid Humas Polda Maluku Kombes Muhamad Roem Ohoirat mengatakan saat ini situasi telah kondusif.

"Ini hanya kesalahpahaman jadi semuanya sudah kondusif lagi," katanya, Sabtu (22/12/2019).

Peristiwa itu menjadi sorotan pembaca hari ini. Berikut berita-berita terpopuler di nusantara yang dirangkum oleh Kompas.com:

Baca juga: Bentrok TNI Vs Brimob di Maluku Berakhir Damai

1. Kronologi Bentrok Anggota TNI dengan Brimob di Maluku, 4 Polisi Terluka

Ilustrasi perkelahian Ilustrasi perkelahian

Bentrokan terjadi antara anggota TNI dan Brimob Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat (21/12/2019) sekitar pukul 19.00 WIT.

Polda Maluku Kombes Muhamad Roem Ohoirat menuturkan, bentrok diawali saat anggota Brimob Polda Maluku melaksanakan patroli rutin. Mereka saat itu tengah mengatur arus lalu lintas.

Tiba-tiba seorang pengendara motor melintas tanpa mengenakan helm. Pertengkaran terjadi usai anggota Brimob, Bharatu ML menegur pengendara tersebut.

“Saat itu langsung terjadi pertengkaran mulut dan berlanjut hingga terjadi penamparan oleh anggota Brimob terhadap warga tersebut yang ternyata anggota Kompi 734 SNS Saumlaki,” katanya.

Situasi menjadi tak kondusif saat beberapa anggota TNI 734 SNS Saumlaki kebetulan lewat dan menyaksikan kejadian itu.

“Saat itulah terjadi perkelahian di lokasi kejadian, dan karena ada yang melihat salah seorang oknum TNI mencabut sangkur, Bharatu ML langsung melepaskan tembakan dengan peluru hampa,” katanya.

Personel Brimob yang bertugas sempat ditarik usai kejadian. Namun 40 personel TNI 734 kemudian datang ke TKP dan memukuli anggota yang tengah melakukan pengamanan.

Pemukulan yang dilakukan 20.25 WIT itu mengakibatkan empat orang polisi mengalami luka.

Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Marga Taufiq menegaskan, meski masalah telah diselesaikan anggota yang terbukti bersalah akan mendapatkan hukuman.

“Karena ini murni kesalahpahaman, semua sudah menyadari kesalahan masing-masing, dan nantinya semua pasti akan diproses jika terbukti bersalah sesuai dengan hukum yang berlaku," tegasnya.

Sabtu (21/12/2019), bentrokan diselesaikan secara damai di Markas Komando 734/SNS. Personel yang terlibat bentrok saling minta maaf dan berpelukan.

Baca juga: 5 Fakta Bentrok Anggota TNI dengan Brimob di Maluku, Berawal dari Ditegur Tak Pakai Helm hingga Berujung Penamparan

2. Buntut penusukan anak dan ayah, 140 warga daerah Selapan diungsikan

Puluhan warga asal Selapan, Sumsel termasuk balita saat dievakuasi di Mapolres Pangkal PinangKOMPAS.com/HERU DAHNUR Puluhan warga asal Selapan, Sumsel termasuk balita saat dievakuasi di Mapolres Pangkal Pinang

Warga Desa Batu Belubang, Arfan (49) dan anaknya Raffi (22) ditusuk oleh seseorang, Sabtu (21/12/2019).

Pelaku penusukan diduga merupakan warga Selapan yang tinggal di Desa Batu Belubang.

Buntut kejadian itu, 140 warga Selapan yang tinggal di Desa Batu Belubang diungsikan ke Mapolres Pangkal Pinang, Sabtu (21/12/2019).

Kapolres Pangkal Pinang AKBP Imam Risdiono mengatakan, kesepakatan tersebut merupakan hasil musyawarah perangkat desa setempat.

"Memang sudah ada kesepakatan dengan warga, kalau ada warga Selapan mengganggu apalagi tadi ada penusukan, konsekuensinya ya harus meninggalkan Desa Batu Belubang," katanya.

Banyak warga mengaku tidak mengerti duduk perkara mengapa mereka tiba-tiba dievakuasi.

Seorang warga yang diungsikan, Merlin mengaku diminta keluar dari kamar kontrakan tiba-tiba.

"Tidak tahu kasus itu, Pak. Tahunya sudah ramai, kami disuruh pindah," ujarnya.

140 orang tersebut dievakuasi menggunakan truk Brimob, termasuk anak-anak dan balita.

Baca juga: Buntut Insiden Penusukan Bapak dan Anak, Puluhan Warga Selapan Dievakuasi

3. Bayi ditemukan tewas di ember pakaian siswi pesantren

Ilustrasi bayiShutterstock Ilustrasi bayi

Seorang bayi laki-laki ditemukan tewas tengkurap di tumpukan baju milik siswi pondok pesantren di Kecamatan Plaosan, Magetan.

Bayi pertama ditemukan oleh AS. Saat hendak mencuci baju, AS melihat ember baju kotor milik rekannya AF di depan pintu kamar mandi.

Setahu AS, rekannya AF sedang sakit. Sehingga ia berniat mencucikan baju AF.

Namun saat mengangkat baju dari ember, AS menemukan mayat bayi laki-laki.

Polisi langsung memeriksa sejumlah saksi dan melakukan proses visum pada mayat bayi.

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Bayi di Ember Pakaian Siswi Pesantren

4. Guru SMP di Jombang Tewas usai bagi rapor

Suasana saat petugas mengevakuasi jenazah Eli Maridah (47), guru SMPN 1 Perak yang diduga menjadi korban pembunuhan, Sabtu (21/12/2019). Korban bertempat tinggal di Dusun Tondowulan, Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Suasana saat petugas mengevakuasi jenazah Eli Maridah (47), guru SMPN 1 Perak yang diduga menjadi korban pembunuhan, Sabtu (21/12/2019). Korban bertempat tinggal di Dusun Tondowulan, Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Seorang guru matematika SMPN 1 Perak, Jombang Eli Maridah (47) ditemukan tewas di rumahnya, Sabtu (21/12/2019).

Eli tewas dengan luka di kepala dan pelipis mata. Diduga Eli dirampok dan dibunuh.

Rekan Eli Supriyatno mengatakan, Eli sempat membagikan rapor pada pagi harinya. Kemudian ia pamit untuk membeli konsumsi yang akan digunakan untuk acara sekolah.

"Beliau ini panitia kegiatan sekolah. Rencananya ada kegiatan rekreasi dan berangkat nanti (Sabtu) malam," tuturnya.

Di matanya, Eli merupakan sosok yang aktif dan baik hati. Eli juga menjabat sebagai wakil kepala sekolah SMP 1 Perak.

Kapolres Jombang AKBP Bobby P Tambunan menyebut, terdapat batako dan pisau yang terkena bercak darah. Polisi menduga adanya indikasi perampokan dan pembunuhan.

"Nanti kita lihat, ini masih kita lidik. Barang-barang yang hilang, di antaranya handphone milik korban," kata dia.

Baca juga: 4 Fakta Tewasnya Guru SMP di Jombang, Diduga Korban Perampokan hingga Ditemukan Pisau dan Batako Bercak Darah

5. Pembunuh mahasiswi di Bengkulu tewas karena upaya bunuh diri

Jenazah mahasiswi Bengkulu dibawa keluarga setelah dilakukan otopsiANTARABENGKULUNEWS.COM Jenazah mahasiswi Bengkulu dibawa keluarga setelah dilakukan otopsi

Pembunuh Wina Mardiani (20) mahasiswi Universitas Bengkulu yang mayatnya terkubur di belakang indekosnya berhasil ditangkap.

Pria tersebut bernama Pardi, penjaga indekos tempat Wina tinggal.

Namun beberapa saat sebelum polisi membekuk Pardi, ia melakukan percobaan bunuh diri dengan menusuk perut dan menggantung dirinya.

Sempat mendapatkan perawatan, Pardi akhirnya meninggal dunia, Sabtu (21/12/2019) pukul 21.40 WIB.

Pardi sempat kritis dan mendapatkan bantuan pernapasan.

Diduga Pardi membunuh Wina lantaran kesal korban meminta Pardi memperbaiki motor korban yang ditabraknya.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Heru Dahnur, Sukoco, Moh. Syafii, Firmansyah |
Editor : Farid Assifa, Candra Setia Budi, Khairina, Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com